Network
DESKJABAR - Kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo, masih terus berjalan.
Perhatian publik terhadap perkembangan kasus ini semakin ramai dan meminta pihak kepolisian untuk transparan dalam melakukan proses penyidikan.
Setelah sebelumnya Bharada E ditetapkan sebagai tersangka, tak lama kemudian Ferdy Sambo pun mengakui jika dirinya yang menjadi otak dari kasus tersebut.
Baru-baru ini di Twitter beredar sebuah foto exclusive Brigadir J semasa hidup.
Di foto yang diunggah oleh pemilik akun Twitter @Miduk17 pada 22 Agustus 2022, terlihat Brigadir J sedang menyetrika di sebuah ruangan.
Dari keterangan foto tersebut, bahwa Brigadir J sedang menyetrika seragam sekolah dari anak Ferdy Sambo yang paling kecil.
Foto tersebut diperkirakan dikirim melalui aplikasi WA Putri Candrawati yang diduga bocor dan tersebar di media sosial, istri dari Ferdy Sambo, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan tersebut.
Jhon Sitorus pemilik akun Twitter @Miduk17 pun menyematkan sebuah caption pada unggahan foto Brigadir J tersebut.
"Seorang Brigadir J bahkan membantu menyetrika baju anak-anak Ferdy Sambo," tulisnya.
Jhon Sitorus merasa tak habis pikir dengan tindakan kejam yang dilakukan oleh Ferdy Sambo kepada Brigadir J, karena hubungan mereka sangat dekat dan Brigadir J pun termasuk orang yang sangat baik.
Bahkan, Jhon Sitorus pun menambahkan jika Putri Candrawati pernah meminta izin kepada orang tua Brigadir J untuk dijadikan anak angkat.
Beberapa netizen pun ikut berkomentar dan menyayangkan atas kematian tragis yang dialami oleh Brigadir J.
"Cara Tuhan memang luar biasa, sangat berduka dengan kematian almarhum Joshua, tetapi dibalik kejadian ini segala macam keluhan masyarakat kepada oknum di tubuh polisi satu demi satu muncul," tulis akun @Sarvo4.
"Ya Allah semoga Alm.J bisa dapat keadilan. Kawal terus," tulis akun lainnya @adawiyahriwan.
Sebelumnya, jenazah Brigadir J telah selesai dilakukan autopsi ulang dan hasilnya telah diumumkan kemarin, Senin 28 Agustus 2022.
Dari hasil autopsi tersebut dikatakan oleh Tim Dokter Forensik, bahwa tidak melihat arah tembakan pada jenazah Brigadir J, melainkan arah masuknya peluru.
"Kita melihat bukan arah tembakan, forensik tidak melihat arah tembakan, tapi arah masuknya anak peluru," ucap Ade Firmansyah, Ketua Tim Dokter Forensik, dikutip dari PMJNews.
Tim forensik pun menambahkan bahwa dalam jenazah Brigadir J terdapat 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar dan luka paling fatal yaitu luka tembak di dada dan kepala, yang membuat Brigadir J tewas seketika.
Namun, Ade tidak memberikan rincian terkait berapa penembak yang bisa diperkirakan dari luka tembak tersebut. Ia mengatakan jika tim forensik bukan saksi mata dan hanya menegaskan jika dalam jenazah Brigadir J terdapat 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar.***
