GEMPA JOGJA 2006 Kiamat bagi Bantul, 4000 Warga Tewas, Refleksi 15 Tahun Silam

- 27 Mei 2022, 17:46 WIB
Ilustrasi  saat terjadi gempa Jogja 2006 merobohkan bangunan kokoh dan menewaskan ribuan warga serta merusak fasilitas lainnya
Ilustrasi saat terjadi gempa Jogja 2006 merobohkan bangunan kokoh dan menewaskan ribuan warga serta merusak fasilitas lainnya /instagram @jogja24jam/

DESKJABAR - Masih ingat dengan gempa bumi 5,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Jogya pada 27 Mei 2006 lalu.

Sedikitnya 4.000 warga akibat gempa bumi 5,9 SR di Jogja pada 2006, tewas.

Gempa 5,9 SR di Jogya pada 27 Mei 2006 itupun menghancurkan pemukiman penduduk.

Bahkan gempa Jogya 5,9 SR pada 27 Mei 2006 telah memporak porandakan infrastruktur serta fasilitas lainnya.

Hari ini atau 27 Mei 2022 merupakan peringatan 15 tahun silam gempa Jogya dengan kekuatan 5,9 SR.

Peristiwa 15 tahun silam itu terjadi pada pukul 05.53 WIB.

Baca Juga: Final Liga Champions 2022 Liverpool vs Real Madrid, Saksikan Live di SCTV, Prediksi Strategi Susunan Pemain

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengatakan kegiatan refleksi 15 tahun gempa bumi di daerah itu bertujuan mengingatkan masyarakat bahwa kabupaten ini merupakan daerah rawan bencana.

"Kejadian gempa bumi 2006 merupakan titik balik kita untuk terus mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat bahwa Bantul rawan bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di sela-sela Sarasehan dan Doa Bersama Dalam Rangka Refleksi 15 Tahun Gempa Bumi Bantul, Kamis 26 Mei 2022 di Bantul seperti dikutip Deskjabar dari ANTARA.

Disebutkan gempa bumi 5,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Yogya dan sekitarnya pada 27 Mei 2006 telah menewaskan sekitar 4.000 warga Bantul.

Sehingga, tambahnya, refleksi ini untuk mengenang sekaligus mendoakan kepada seluruh masyarakat yang menjadi korban gempa bumi 15 tahun lalu.

Baca Juga: GEMPA Terkini di Bima, BMKG Sebut Pusat Gempa Berada di Darat 17 Km Timur Laut Dompu

"Di samping itu kita ingin memahamkam kembali ancaman bencana yang ada di Bantul dan membudayakan kegiatan sadar bencana kepada seluruh lapisan masyarakat Bantul," ucap Dwi Daryanto.

Refleksi 15 Tahun Gempa Bumi digelar di Tugu Prasasti Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006, Dusun Potrobayan, Desa Srihardono, Pundong, Bantul.

Bantul, imbuhnya menjadi episenter gempa dan mengambil tema "Merawat Ingatan Masyarakat Dalam Mewujudkan Bantul Tangguh Bencana".

"Di episentrum gempa ini harus ada pembelajaran terkait dengan gempa 2006,"imbuhnya lagi.

Dan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), tambahnya, menyanggupi untuk membangun sebuah wahana edukasi di wilayah area episentrum gempa di Potrobayan, Srihardono, Bantul ini," ucap Dwi Daryanto.

Baca Juga: GEMPA TERKINI di Padang Pariaman Baru Terjadi, Senin 23 Mei 2022

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan saat gempa 2006, dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD Bantul.

Saat itu, kata Joko Purnomo, dirinya bersama jajaran pemda terus memberikan semangat kepada masyarakat agar segera bangkit dari keterpurukan karena dampak gempa.

"Ketika terjadi gempa menimbulkan korban, saya kira tidak perlu kemudian kita larut, tetapi yang sangat kita pentingkan saat itu, masyarakat kita sangat sadar bahwa tidak boleh terpuruk dan larut dalam kesedihan," ucapnya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah