Dengan baligo itu, kata Rocky Gerung, kita tidak tahu yang disurvey itu apa sebetulnya.
“Elektabilitas? Elektabilitas kan utusan teknis saja tuh,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Tasya Farasya Kenakan Gaun Serba Pink Saat Ulang Tahun ke-30, Harga Tas Rp16,8 Juta
Dengan baligo, kita hanya lihat gambarnya saja, warnanya saja, ada yang merah, kuning. Tapi kita tidak tahu isi otaknya. Masa kita milih baligo?
“Dengan baligo, kita tidak tahu isi otaknya. Jadi yang disurvey itu harusnya isi otaknya, ” kata Rocky Gerung lagi.
Rocky Gerung mengatakan, bagusnya para para calon presiden itu terlibat dulu pertengkaran atau perdebatan politik, dan terlibat debat-debat di daerah-daerah. Ada cekcok dulu.
Artinya, tidak tiba-tiba saja seseorang dinyatakan sebagai calon presiden. Apa poinnya? Mestinya ada cekcok dulu.
“Kalau berani, calon itu misalnya datang ke Refli Harun untuk ditanya idenya tentang negara, baru disurvey,” kata Rocky Gerung.
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan lalu, bermunculan survey tentang kandidat Capres 2024 tertentu.