DESKJABAR - Arus mudik 2022 menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 H, masih mengalami permasalahan yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dari hasil evaluasi arus mudik 2022, pengamat transportasi Djoko Setijowardono menilai, pemerintah sebenarnya bisa menangani 'masalah lama' tersebut.
Menurut dia, terjadinya penumpukan pemudik di jalan tol lintas Jawa, sebenarnya bisa dihindarkan jika ada alternatif dan informasi yang akurat.
“Mestinya karena menuju ke sana konsentrasinya jalan tol tetapi jangan melupakan jalan non tol,” ujar Djoko Setijowardono.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik sebaik mungkin.
Puan memaklumi antusiasme warga setelah 2 tahun tidak diperkenankan mudik saat Lebaran. Diperkirakan, akan ada lebih dari 80 juta pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya. Sebanyak 14 juta di antaranya berasal dari wilayah Jabodetabek.
“Kita memaklumi antusias warga mengingat akibat pandemi Covid-19, sudah 2 tahun masyarakat tidak diperkenankan mudik saat Lebaran. Antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas,” tutur Puan.
Pemerintah pun mengeluarkan sejumlah perencanaan, antisipasi dan imbauan agar publik mudik lebih awal.