Pengamat Minta Pemerintah Sediakan Alternatif Jalur untuk Pemudik dan Jamin Keamanan Lintas Sumatera

- 30 April 2022, 17:00 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani sebelumnya mengingatkan agar pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik sebaik mungkin.
Ketua DPR RI Puan Maharani sebelumnya mengingatkan agar pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik sebaik mungkin. /Dok. DPR RI/DPR-RI

Pengamat perkotaan dan transportasi Yayat Supriatna mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Terjadi peningkatan yang luar biasa baik untuk tranportasi darat dan laut, utamanya macet parah di jalan tol dan antrean panjang di pelabuhan.

"Memang imbauan pemerintah untuk mudik lebih awal itu bagus, tapi meledaknya pemudik pada akhir bulan Ramadan atau menjelang 2-3 hari menjelang hari Lebaran itu memang tidak bisa dihindari, karena perjalanan itu sangat diatur oleh jadwal kerja para pekerja formal," ujarnya.

Baca Juga: Puan Maharani Ingin Legislasi Kedepankan Kualitas, Ini Masukan Para Ahli

Menurut dia, rekayasa lalu-lintas yang kini diterapkan seperti pemberlakuan satu arah (one way/contraflow) memang cukup membantu meski punya dampak.

"Pola one-way atau contraflow kontrak untuk beberapa saat sangat membantu di jalan tol, tapi menjadi beban di jalan arteri," ucapnya menegaskan.

Padahal menurutnya, jalan arteri atau alternatif tidak sebagus jalan tol. Begitu juga fasilitas dan sumber daya penunjang di jalan arteri tidak sesigap dan sebaik jalan tol. Padahal beban jalan jalan arteri lebih berat daripada jalan tol dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang kompleks. Apalagi jika jalan arteri harus memikul beban arus mudik.

Pelabuhan Merak juga menjadi sorotan dengan antrean yang cukup panjang. Operator jalan tol menyarankan pemudik untuk menunggu di rest area terlebih dahulu. Tetapi hal itu juga tidak ada kejelasan terkait waktu tunggu masuk pelabuhan.

"Memang harus diakui informasi tentang kepastian kapan dibuka sangat situasional, sehingga banyak orang yang berada di tengah jalan tiba-tiba terjebak," sambungnya.

Meski demikian, Yayat mengapresiasi kerja keras Korlantas Polri, Kemenhub, dan operator jalan tol. Namun menurutnya saat ini yang paling diperhatikan adalah partisipasi, pengertian, dan pemahaman bersama.

"Antisipasi, gagasan, konsep sudah disiapkan, bahkan terkait dengan jumlah pemudik pun semua sudah dihitung, semua sudah diperkirakan. Tetapi yang harus dilihat antara konsep dan gagasan dengan praktiknya masih ada gap (kesenjangan), misalnya informasi dan komunikasi. Itu yang paling penting," tegasnya.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah