Network
DESKJABAR - Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan mengaku sedih. Bukan soal demo Aliansi BEM SI Senin 11 April 2022 atau pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Jenderal TNI AD ini sedih karena ditinggal pergi oleh wanita yang sudah puluhan tahun menemani keluarganya.
Wanita itu adalah Mbak Sur, asisten rumah tangga keluarga Luhut sejak Pak Jenderal itu masih berpangkat Mayor.
Kesedihannya karena berpisah dengan wanita yang sudah dianggap anggota keluarga sendiri itu ia bagikan di akun instagram Luhut @luhut.panjaitan Senin 11 April 2022.
Ini unggahan lengkap Luhut Panjaitan terkait kesedihannya berpisah dengan Mbak Sur:
Saya Mau Berhenti Kerja dan istirahat di kampung halaman, Bu.”
Begitulah ucap Mbak Sur kepada istri saya saat meminta izin untuk pensiun menjadi ART di rumah kami. Kemudian saya terharu karena bagaimana tidak ? Sejak saya berpangkat Mayor, Mbak Sur lah yang praktis membantu banyak pekerjaan istri di rumah dari mulai menemani anak-anak bermain sampai memasak makanan favorit kami sekeluarga.
Baca Juga: Lukaku Cedera Jelang Leg Kedua Perempat Final Liga Champions Real vs Chelsea, Pelatih Tuchel Pusing!
Jika banyak orang mungkin punya hubungan yang tidak awet antara Asisten Rumah Tangga dengan Pemberi Kerja, maka tidak begitu yang terjadi dalam keluarga kami. Mbak Sur sudah 37 tahun setia bekerja di rumah dan rasanya pantas menerima segala rasa hormat dan apresiasi yang lebih dari sekedar materi. Terlebih anak-anak yang pernah diasuh oleh Mbak Sur, sampai-sampai anak tertua kami yaitu Uli mencium tangan Mbak Sur yang dulu juga ikut mengasuh nya dengan penuh kasih sayang.
Sebagai seorang prajurit yang sering meninggalkan keluarga nya untuk bertugas, peran Mbak Sur memang se-penting itu bagi saya pribadi. Karena nya saya berjanji kepada Mbak Sur untuk memberangkatkan ia beribadah haji, namun saat ini Mbak Sur belum siap. Saya katakan kepada Mbak Sur jika dirinya sudah siap untuk beribadah haji, Mbak Sur boleh hubungi saya.
Maka dari itu, atas kerja keras dan kesetiaan Mbak Sur terhadap keluarga kami, hari ini kami membuat “farewell party” di rumah. Saya mengajak anak, menantu juga cucu untuk datang ke rumah untuk memberikan pelukan dan salam terakhir kepada Mbak Sur yang bukan hanya seorang ART di rumah kami, tetapi juga bagian dari keluarga ini.
Sekaligus saya ingin anak-anak dan cucu saya belajar bagaimana kita harus mengapresiasi dan berterima kasih kepada setiap orang yang membantu dan setia kepada kita, terlepas dari jabatan dan kedudukan sosial mereka.
Selamat jalan Mbak Sur, saya tidak akan pernah lupa bahwa saya punya hutang budi kepada Mbak. Karena kesetiaan yang begitu besar dengan bekerja mengantikan saya di rumah tangga dalam membantu pekerjaan domestik yang juga merupakan tanggung jawab saya, namun saya harus tinggalkan karena tugas dan pekerjaan. Semoga silaturahmi dan rasa kekeluargaan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun."
Itulah unggahan Pak Menko Marvest. Dengan unggahannya itu, kita bisa melihat sisi lain dari kehidupan orang penting di negara ini.***
