Ancaman hingga M 9 di Selat Sunda, Apa Itu Gempa Megathrust? Benarkah Picu Tsunami?

- 22 Januari 2022, 13:03 WIB
Ilustrasi tsunami akibat gempa megathrust. Ancaman hingga M 9 di Selat Sunda, apa itu gempa Megathrust? Benarkah picu tsunami?
Ilustrasi tsunami akibat gempa megathrust. Ancaman hingga M 9 di Selat Sunda, apa itu gempa Megathrust? Benarkah picu tsunami? /Pixabay/WikiImages/

DESKJABAR – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau harus berhati-hati setelah gempa bumi mengguncang Sumur, Banten pada Jumat 14 Januari 2022. Khususnya, bagi wilayah Banten dan pesisir Selatan Jawa lainnya.

Gempa bumi di Banten tersebut saat itu berkekuatan magnitudo 6,7 dan tidak berpotensi tsunami. Gempa di Banten tersebut juga dirasakan di Kabupaten Bandung, Lampung hingga Jakarta.

Namun, BMKG memperkirakan adanya ancaman sesungguhnya setelah gempa bumi di Banten terjadi. Ancaman tersebut yakni gempa megathrust.

Baca Juga: Info Gempa Terkini: Ancaman Megathrust hingga M 9 di Selat Sunda, Tsunami-nya Lebih Tinggi dari Tsunami Aceh

Gempa megathrust tersebut kemungkinan terjadi di Selat Sunda atau di wilayah pesisir Selatan Jawa, Indonesia.

Hingga kini, banyak masyarakat yang mencari tahu tentang apa itu gempa megathrust? Apakah gempa megathrust bisa memicu tsunami?

Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono kemudian menjelaskan tentang definisi gempa megathrust.

“Disebut gempa megathrust jika gempa berpusat di bidang kontak antar lempeng kedalaman kurang dari 40-50 km. Subduksi masih landai belum menukik. Kalau sudah di bawah bidang kontak, maka slab menukik, disini disebut zona benioof,” kata Dr.Daryono dikutip DeskJabar dari akun twitter @DaryonoBMKG yang diunggah pada 11 April 2021.

Baca Juga: Info Gempa Terkini: Ancaman Megathrust hingga M 9 di Selat Sunda, Begini Sejarahnya di Indonesia

Dilansir DeskJabar dari laman erathquakescanada pada 22 Januari 2022, gempa megathrust adalah gempa bumi terbesar yang terjadi di zona subduksi. Zona subdiksi yakni wilayah yang salah satu lempeng tektonik buminya didorong ke bawah yang lain.

Gempa megathrust diperkirakan terjadi setiap 200 tahun hingga 300 tahun sekali. Gempa megathrust atau gempa terbesar ini bisa mencapai magnitudo 9,2 hingga 9,5.

Apakah gempa megathrust bisa memicu tsunami?

Dikutip DeskJabar dari laman nzherald.co.nz pada 22 Januari 2022, gempa megathrust kemungkinan menghasilkan tsunami yang lebih besar dan dampak yang lebih besar.

Salah satu gempa megathrust yang memicu tsunami pernah terjadi di Kaikuora, Selandia Baru pada tahun 2016 lalu. Saat itu, gempa megathrust di Kaikuora berkekuatan magnitudo 7,8. Lalu, memicu tsunami setinggi dua meter.

Baca Juga: VIRAL di Twitter, Video Retak Gempa Banten 14 Januari 2021, Cek Faktanya di sini!

Baca Juga: KODE REDEEM FF 1 Menit yang Lalu: FF11K3SEJHFU, 22 Januari 2022, Reward Gratis Voucher Weapon, Diamond, Dll

Di Indonesia, gempa megathrust pernah terjadi di Aceh tahun 2004 dengan kekuatan magnitudo 9,0 hingga 9,3. Tsunami di Aceh saat itu setinggi 15 hingga 30 meter.

Sementara, tsunami terakhir di pesisir Selatan Jawa terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tahun 2006. Tingginya tsunami mencapai lima meter dan gempa tektonik di Pangandaran saat itu berkekuatan magnitudo 6,8 hingga 7,7.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah