Baca Juga: Kolaborasi Penting untuk Tuntaskan Pandemi Covid-19, Salah Satunya Taati Protokol Kesehatan
"Seperti memberikan informasi faktual hingga menjangkau masyarakat di tempat yang sulit sehingga mendorong mereka yang memenuhi kriteria mendapatkan vaksin agar mampu melindungi dirinya dan masyarakat," ucapnya.
Ia menjelaskan, ada dua faktor mengapa responden masih belum mengakses vaksinasi. Yang pertama, mereka takut injeksi serta efek samping vaksin. Yang kedua, mereka masih mencari informasi yang lebih komprehensif terkait vaksin.
Kepala Delegasi IFRC untuk Indonesia dan Timor Leste Jan Gelfand menyatakan, dukungan masyarakat terhadap survei PMI sangat penting agar IFRC dapat memahami bagaimana mendukung masyarakat dan melindungi mereka di tengah pandemi.
"Survei ini juga memberikan informasi lebih baik mengenai cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin Covid-19 sehingga dapat melindungi dirinya dan orang-orang di sekitar," kata Jan Gelfand.
Hasil survei lainnya, para responden turut menyatakan preferensi distribusi informasi terkait vaksin yaitu menggunakan media sosial dan media online.
Survei juga mengungkapkan tentang relevansi penggunaan aplikasi pesan WhatsApp, khususnya bagi kelompok responden dengan umur 35 tahun ke atas dengan akses ke jaringan internet yang baik karena kemudahannya dalam membagi informasi kepada orang sekitarnya.
Untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang vaksinasi Covid-19, PMI dengan dukungan IFRC secara aktif menggunakan berbagai bentuk media seperti radio,.
Media lain yang digunakan adalah media komunikasi, informasi, dan edukasi melalui produksi poster, stiker, spanduk, serta iklan layanan masyarakat dengan pendekatan sosial budaya agar mampu menyasar masyarakat di tempat terpencil dengan akses minim terhadap teknologi seperti internet.***