Total Korban Semeru di Lumajang yang Meninggal 22 Orang, Dan Desa Terdampak Erupsi Semeru

- 6 Desember 2021, 20:38 WIB
Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur  mengakibatkan 22 orang meninggal dunia akibat terkena awan panas.
Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur mengakibatkan 22 orang meninggal dunia akibat terkena awan panas. /Antara

 

 

DESKJABAR - Berita terbaru korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur kembali bertambah. Hingga Senin 6 Desember 2021 pukul 17.30 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia total korban Semeru menjadi 22 orang.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga: ADA APA Dengan Danu, Diperiksa Polisi Untuk Jalani Tes Psikologi dan Tes Kebohongan Kasus Pembunuhan Subang ?

Baca Juga: BEGINI Nasib Pacar Novia Widyasari, Randy Bagus Ganti Seragam Setelah Dipecat Dari Polisi dan Jadi Tersangka

Pada kesempataan tersebut, Abdul Muhari merinci jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang yang dilaporkan sebanyak 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan delapan orang di Kecamatan Candipuro.

Delapan jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat satu jenazah korban ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, yang masih belum teridentifikasi.

Pada korban meninggal di Kecamatan Pronojiwo, dikataan Abdul  terdapat lima jenazah yang belum teridentifikasi, sedangkan dua jenazah sudah berada di RSUD Pasirian dan tiga jenazah lain ditemukan di RT 16/05 Curah Kobokan, sekitar pukul 14.15 WIB.

"Sembilan korban lain di Kecamatan Pronojiwo sekarang sudah dimakamkan," katanya.

Baca Juga: AWAS Potensi Lahar Dingin Jadi Ancaman Berikutnya Setelah Awan Panas, Usai Erupsi Gunung Semeru Lumajang

Baca Juga: KASUS SUBANG: Hari Ini Danu Diperiksa Lagi, Akankah yang Terakhir? Mantan Kompolnas Sebut Pelaku Profesional

"Kami juga menerima laporan Pusdalops, masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian, dan total masyarakat terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang," kata Abdul.

Abdul Muhari menjelaskan jumlah pengungsi di 19 titik pengungsian sebanyak 2.004 jiwa dengan rincian 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

Kebutuhan logistik dasar, permakanan, selimut, matras untuk para pengungsi sudah terpenuhi. Jika nantinya masih membutuhkan penambahan, Aam menjelaskan kementerian/lembaga sudah siap untuk memenuhi.
 

200 hektare gagal panen

Selain korban jiwa, erupsi Gunung Semeru di Lumajang juga membuat sekitar 200 hektare lahan pertanian di wilayah itu dipastikan gagal panen akibat lahar letusan Gunung Semeru.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Agus Setiawan.

Baca Juga: Terbaru, KASUS MULAI TERBONGKAR, kasus Pembunuhan Subang, Ada Apa Danu Hari Ini Dipanggil Polisi?

Baca Juga: BIKIN DEG DEGAN, Danu Diperiksa Hari Ini Kasus Pembunuh Subang, Apa Bisa Pulang atau Menginap di Polda Jabar ?

Agus mengatakan, ratusan lahan itu berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Kabupaten Lumajang.

"Ini masih catatan awal di dua kecamatan, di sana ada tanaman kebun, tanaman lereng gunung dan aliran sungai. Semuanya terdampak. Untuk komoditas, di antaranya padi, opalawija serta sengon," kata Agus.

Agus mengatakan luas lahan lain yang belum bisa terdata adalah komoditas kopi, karena petani belum bisa naik dan memastikan apakah tanaman kopi mereka sudah mati atau masih bisa diselamatkan.

"Kalau kopi ada di lereng, tetapi karena belum bisa naik ke atas, teman-teman petani di Desa Oro-Oro Ombo belum bisa memberikan kabar ke kami apakah tanam masih utuh atau tidak," kata Agus.***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah