Kemenag Hadiah dari Siapa? Ustadz Adi Hidayat: Kementerian Agama Hadiah dari Allah untuk Indonesia

- 26 Oktober 2021, 17:18 WIB
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Kementerian Agama didesain untuk memfasilitasi seluruh kepentingan umat beragama dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Kementerian Agama didesain untuk memfasilitasi seluruh kepentingan umat beragama dalam konteks berbangsa dan bernegara. /YouTube/Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Kementerian Agama sesungguhnya hadiah dari Allah untuk Indonesia supaya bisa menyinergikan tata kelola kehidupan berbangsa, bernegara, dengan spirit keagamaan.

Ustadz Adi Hidayat menyatakan hal itu dalam video sepanjang 10 menit 31 detik di kanal Adi Hidayat Official, Senin, 25 Oktober 2021. Pernyataannya itu sekaligus sebagai jawaban judul videonya, Kemenag Hadiah dari Siapa?

Seperti diberitakan berbagai media, sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menyebut Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk ormas tertentu.

Baca Juga: HNW Dari Sejak Berdiri Kementrian Agama Tidak Pernah Ada Anggapan Kemenag Hadiah Untuk Ormas Tertentu

"Harus berpikir lebih luas. Kementerian Agama itu perspektif sejarahnya lebih dalam. Kementerian Agama didesain untuk memfasilitasi seluruh kepentingan umat beragama dalam konteks berbangsa dan bernegara," ujar Adi Hidayat. 

Ia mengungkapkan peran umat Islam dalam mendesain Kementerian Agama, termasuk di antaranya Bapak Bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Mohammad Yamin, dll. 

"Mohammad Yamin itu perannya luar biasa, termasuk yang pertama kali mengusulkan supaya ada Kementerian Agama yang mengatur kepentingan-kepentingan ibadah yang memang waktu itu mayoritas umat Islam sehingga ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya lintas negara seperti haji, umrah," tutur Adi Hidayat. 

Menurut Adi Hidayat, di dalam Islam ada hal-hal yang tak terpisahkan. Ada ibadah individu, ada yang terkait dengan sosial, dan ada konteks kenegaraan yang semua akan saling memberikan manfaat.

"Kan dana abadi umat juga bermanfaat dalam konteks kehidupan berbangsa bernegara. Dari haji, negara terbawa, ada diplomasinya, ada pemasukan untuk negara, dsb. Kalau haji tidak dikelola negara, bisa dibayangkan, azas manfaatnya untuk negara berkurang, belum lagi risiko-risiko lainnya," kata dia.

Baca Juga: FADLI ZON Minta Menteri Agama Yaqut DICOPOT, Inilah Klarifikasi Gus Yaqut soal Kemenag Hadiah Negara untuk NU

Ia pun menilai wajar kalau waktu itu, tepatnya tanggal 19 Agustus 1945, banyak tokoh Muslim mengusulkan Kementerian Agama, meskipun ada beberapa tokoh yang menolak.

Lebih dari setahun kemudian, tepatnya November 1946, Kementerian Agama kembali diusulkan oleh beberapa tokoh Komite Nasional Indonesia Karisedenan Banyumas. Di antaranya, KH Abu Dardiri (tokoh Muhammadiyah), KHM Saleh Suaidy.

Usulan itu mendapat dukungan Dr Mohammad Nasir agar ada Kementerian khusus untuk kepentingan umat beragama dalam tata kelola berbangsa bernegara yang kemudian diterima dan ditetapkan oleh pemerintah Bung Karno dan Bung Hatta.

Orang pertama yang menjadi Menteri Agama adalah tokoh Muhammadiyah, Haji Mohammad Rasjidi, lulusan Universitas Al Azhar dan juga berkuliah di Sorborne, Prancis.

"Ini semua luar biasa. Ada peran Muhammadiyah, NU, Dewan Dakwah, Al Irsyad. Tapi semua berpikir untuk kebangsaan. Jadi sesungguhnya Kementerian Agama itu hadiah dari Allah untuk Indonesia supaya bisa menyinergikan tata kelola kehidupan berbangsa, bernegara, dengan spirit keagamaan," kata Adi Hidayat.

Baca Juga: Kemenag Hadiah untuk NU: MENAG, Yaqut Cholil Qoumas Panik, Sebut Itu hanya untuk Motivasi Santri

Hal itu, kata dia melanjutkan, dituangkan dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Yang kemudian dijabarkan lagi dalam Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 ayat 1, "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa."

Lalu Ayat (2) menyatakan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."

Jaminan negara kepada warga negara

Adi Hidayat menjelaskan bahwa jaminan negara itu diberikan kepada seluruh warga negara. Di antaranya untuk bisa mengaktualisasikan itu, sebagai  implementasinya ada Kementerian Agama supaya jaminan negaranya terkelola.

"Kita bersyukur ada Kementerian Agama hasil perjuangan tokoh-tokoh kita di masa lalu dihadiahkan oleh Allah kepada kita untuk menyinergikan tata kelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengayomi semua agama di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Tukarkan Kode Redeem FF Terkini Hari Ini 26 Oktober 2021, Yuk Pilih Gun Skin MP5 Fatal Snarl Paling Gahar

Ia menyatakan, hal ini menunjukkan sisi toleransi dan kedewasaaan bersikap tokoh-tokoh Muslim dan ajaran Islam yang mengamalkan secara langsung prinsip agama Islam.

"Bisa saja waktu itu dibuat Kementerian Agama Islam karena yang mengusulkan dan yang punya hajat kebanyakan orang Islam. Tapi inilah kenegarawanan dan kedewasaan berpikir orang-orang Islam, dalam konteks kehidupan berbangsa bernegara semua dirangkul, saling membangun sinergi, membangun toleransi pada tempatnya. Nah itu indah," kata Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube/Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah