BNPB Kerahkan 6 Helikopter Di Nusa Tenggara Timur Guna Penanganan Darurat Bencana

- 7 April 2021, 17:30 WIB
/BNPB
 
DESKJABAR- Gelombang laut hingga kini masih tinggi di perairan Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan pendiatribusian bantuan terhadap korban bencana belum dapat diakses, pendistibusian bantuan akan dikirimkan ke Kabupaten Flores Timur dan Lembata.
 
Begitu juga untuk akses jalan darat untuk pendiatribusian bantuan yang menuju wilayah Kabupaten Malaka masih belum dapat dilewati karena akibat tanah longsor.
 
Sejumlah pohon dan tiang papan reklame dilaporkan tumbang dan sempat menutup beberapa akses jalan.
 
Mengutip dari laman bnpb.go.id, Rabu, 7 April 2021, pada saat ini dari petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan sebanyak enam helikopter guna penanganan darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 12 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 
 
Pengerahan helikopter tersebut sebagaimana arahan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C) Doni Monardo di Lembata, Flores, NTT.
 
Adapun enam helikopter tersebut meliputi Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton yang direposisi dari Kalimantan Barat dan Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton yang direposisi dari Riau.
 
Kemudian Heli EC-115 berkapasitas 12 tempat duduk, Heli AW 199 berkapasitas 7 tempat duduk, Heli jenis Bell 412EP dengan kapasitas 12 tempat duduk dan Heli AS-365 kapasitas 11 tempat duduk.
 
Sebagaimana perintah Kepala BNPB, helikopter tersebut akan difungsikan untuk mendistribusikan logistik dan peralatan di lokasi yang terisolir pasca terputusnya akses akibat longsor maupun akses penyeberangan laut yang tidak memungkinkan akibat gelombang tinggi.
 
 
Selain itu, helikopter tersebut juga difungsikan guna mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan, sekaligus untuk mengangkut tim medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.
 
Sebagaimana diketahui bahwa percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 12 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami beberapa kendala teknis seperti akses terputus hingga faktor cuaca buruk.
 
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah yang masih belum dapat diakses sepenuhnya meliputi Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
 
 
Adapun akses darat menuju wilayah Kabupaten Malaka masih terputus akibat longsor, kemudian Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata juga belum sepenuhnya dapat diakses mengingat gelombang laut masih tinggi sehingga harus menggunakan moda transportasi udara.
 
Di sisi lain, tim di lapangan juga melaporkan bahwa kondisi Kota Kupang saat ini listrik belum sepenuhnya pulih dan sinyal jaringan telekomunikasi selular juga masih dalam kendala.
 
Sejumlah pohon dan tiang papan reklame dilaporkan tumbang dan sempat menutup beberapa akses jalan.
 
Sementara itu beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar masih belum beroperasi karena bangunan mengalami kerusakan terdampak cuaca ekstrem sehingga menimbulkan antrean panjang.
 
Hingga saat ini banyak yang memilih tinggal di hotel yang menyediakan genset listrik untuk keperluan mobilitas, sehingga banyak hotel penuh di Kota Kupang.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah