DESKJABAR - Presiden RI Joko Widodo menyebut ledakan bom yang terjadi di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai aksi terorisme. Presiden pun memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan membongkar jaringan pelaku hingga ke akarnya.
"Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut," ujar Joko Widodo dalam pernyataan di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang disiarkan melalui kanal YouTube milik Sekretariat Kabinet RI, Minggu siang.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama. Semua ajaran agama menolak aksi terorisme tersebut.
Baca Juga: Imbauan Kemkominfo, Jangan Sebar Luarkan Konten Terkait Ledakan Bom di Depan Gerbang Gereja Katedral
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat tetap tenang dalam menjalankan ibadah masing-masing karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut.
"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan," tuturnya.
Baca Juga: Info Terkini Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, 14 Korban Dirawat di 3 Rumah Sakit
Baca Juga: Ledakan Bom di Makassar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil : Jangan Sampai Ada Kejadian di Jabar
Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1442 H, Petugas Gabungan Segel Puluhan Tempat Hiburan Malam di Bekasi