DESKJABAR - Karang Taruna Batu Badoro di Padang, Sumatera Barat berhasil membudidayakan Ulat Hongkong hingga bisa meraih omset Rp3 juta-Rp5 juta per bulan.
"Ulat Hongkong ini awalnya kami beli 1 ons Rp12 ribu, lalu kami budidaya sampai akhirnya bisa menghasilkan sampai 33 kilogram sekali panen," kata Ketua Karang Taruna Batu Badoro Padang David Aldi Reinier di Padang, Minggu, 21 Maret 2021.
Ulat Hongkong merupakan larva dari proses metamorfosi kumbang kecil, yang memiliki kandungan protein sangat tinggi juga kalori yang sangat berguna untuk pakan berbagai hewan.
Baca Juga: Bioskop di Kota Bogor Sudah Buka , Pengunjung Dilarang Makan Minum selama Pemutaran Film
David mengatakan, panen Ulat Hongkong dilakukan sekali 20 hari dan ulat tersebut dijual Rp65 per kilogram.
Budidaya Ulat Hongkong mulai digelutinya sejak awal mulai pandemi Covid-19 sekitar Maret 2020 dan panen sekitar bulan Juni 2021.
Berawal dari melakukan studi banding ke Bogor untuk usaha ekonomi produktif, lalu balik ke Padang dengan membawa salah satu pembudidaya ulat tersebut, hingga akhirnya ia dan anggotanya mampu membudidayakan ulat itu.
Prospek budi daya Ulat Hongkong cukup menjanjikan karena pasarnya luas, apalagi permintaan ulat Hongkong di Padang untuk pakan burung berkicau cukup tinggi.
"Dalam seminggu permintaan Ulat Hongkong di Padang mencapai 40 kilogram, saya sampai kewalahan memenuhi permintaan tersebut," ujar dia, seperti dikutip dari Antara.