UPDATE COVID-19: Zona Merah di Indonesia Tinggal 12 Wilayah, Sebagian Besar Oranye

- 5 Maret 2021, 05:30 WIB
Tangkapan layar- Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat menjelaskan update perkembangan Covid-19 secara virtual, Kamis 4 Maret 2021.
Tangkapan layar- Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat menjelaskan update perkembangan Covid-19 secara virtual, Kamis 4 Maret 2021. /ANTARA/Tangkapan Layar Youtube BNPB/

DESKJABAR - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan, hingga akhir Februari atau pertanggal 28 Februari 2021, menunjukkan sebagian besar wilayah di Indonesia berzona Oranye atau memiliki risiko sedang.

Jelasnya, jumlah zona Oranye di Indonesia tercatat ada 277 kabupaten/kota atau lebih dari 50 persen dari total 514 kabupaten/kota. Hanya 12 daerah berstatus zona merah dan sisanya  berzona kuning.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021 mengatakan, meski daerah zona Oranye mendominasi, peta sebaran wilayah berzona merah mengalami penurunan. Berdasarkan data Satgas Covid-19 kini hanya tersisa 12 wilayah di Indonesia yang masih berada di zona merah yang sebelumnya ada 16 kabupaten-kota.

Baca Juga: WASPADA! Upaya  Penipuan Manfaatkan Program Vaksinasi Covid-19  

Baca Juga: WAJIB Vaksinasi Covid-19, Persyaratan Tambahan Bagi Jamaah Haji Tahun Ini

Baca Juga: HUMOR SUEB: Napas Buatan

Adapun 12 wilayah zona merah itu didominasi kab/kota di Jawa Tengah seperti Wonogiri, Wonosobo, Cilacap, Kota Surakarta, Banyumas, dan Rembang, serta Bantul di Yogyakarta.

Kemudian Bali menyumbang tiga daerah yang masih berada di zona merah yakni Badung, Kota Denpasar, dan Tabanan. Sementara sisanya ada di Nusa Tenggara Timur seperti di Kupang dan Kota Kupang.

DKI Jakarta dan Jawa Barat yang biasanya menjadi wilayah penyumbang angka terbanyak selain Jateng dan Jatim, justru kini nihil zona merah. Adapun zona kuning mencapai 211 kabupaten/kota.

"Bahwa zona Oranye bukan zona risiko yang aman, mohon kepada masyarakat daerah dan masyarakatnya untuk tidak berpuas diri hanya dengan tidak berada di zona merah," kata dia.

Menurut Wiku, meski kini wilayah zona merah mengalami penurunan bukan berarti pemerintah setempat bisa berpuas diri karena berada di zona Oranye maupun kuning (risiko rendah). Pada dasarnya, penularan masih tinggi dan diperlukan penanganan yang lebih intensif untuk semakin menekan angka penularan.

"Perkembangan zona resiko, dimohon kesediaan masing-masing daerah untuk terus memantau dan menjadikan perkembangan ini sebagai salah satu target penanganan untuk dapat segera diperbaiki perkembangannya. Jangan sampai ada daerah yang hampir 10 bulan di zona Oranye," kata dia.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x