Awal Puasa Ramadhan 2024, Senin dan Selasa,  Kemenag Jelaskan Hal Ini  Pada Umat Islam 

9 Maret 2024, 13:45 WIB
Dalam mengawali puasa Ramadhan 2024 sekarang ini ada perbedaan ada yang dimulai pada hari Senin dan juga ada yang Selasa, Kemenag ingatkan ini pada umat Islam /Pixabay/ PANJTANPAK_GRAPHICS05/

DESKJABAR - Penetapan awal puasa Ramadhan 2024 ada perbedaan dan tidak dalam waktu yang sama. Ada yang dimulai hari Senin 11 Maret dan juga dimulai pada hari Selasa 12 Maret 2024.

Adanya perbedaan dalam memulai hari pertama pelaksanaan puasa Ramadhan 2024 sekarang ini pihak Kementerian Agama atau Kemenag mengingatkan hal ini kepada umat Islam 

Majelis Tarjih Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sejak awal sudah mengumumkan bahwa awal puasa Ramadhan 2024 dimulai pada hari Senin 11 Maret 2024.

Sedangkan pemerintah dan juga Nahdatul Ulama masih menunggu hasil keputusan sidang isbat penetapan awal puasa Ramadhan 2024 untuk memulai ibadah puasa.

Tetapi ada juga kelompok yang sudah mengawali ibadah puasa Ramadhan 2024 sejak tanggal 7 Maret 2024 dan juga ada kelompok yang mengawali ibadah puasa pada Minggu 10 Maret 2024.

Dengan demikian penetapan awal puasa Ramadhan 2024 ini berbeda beda dan memiliki argumentasi masing-masing terhadap keputusan yang diambil dalam menetapkan awal puasa Ramadhan 2024.

Juru bicara Kementerian Agama atau Kemenag, Anna Hasbie mengatakan umat Islam harus mengedepankan sikap saling menghormati terhadap perbedaan mengenai penetapan awal puasa Ramadhan 2024.

Baca Juga: Munggahan Ramadhan 1445 H/2024 di Cirebon, Inilah Temuan Pemeriksaan Pangan

Dialog Para Pihak

Umat Islam ljuga harus mengedepankan dialog para pihak untuk bisa saling memahami dan saling berbagi informasi terkait dengan argumentasi masing-masing dalam memulai ibadah puasa Ramadhan 2024.

"Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 2024. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan,” kata Anna  Hasbie dilansir DeskJabar dari laman Kemenag Sabtu 9 Maret 2024.

Kata Anna Hasbie dalam saling menghormati tersebut, dialog antar para pihak harus dibuka. Karena ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang termasuk yang berkaitan dengan astronomi.

Menurut Anna Hasbie penentuan awal bulan Hijriyah termasuk awal puasa Ramadhan bisa didekati secara empiris melalui hisab dan atau melihat hilal atau rukyatul hilal dan tidak hanya berdasarkan keyakinan spiritual. Dengan demikian argumentasi juga ilmiah.

“Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan. Dari situ diharapkan akan terjadi proses tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa Ramadan,” kata Anna Hasbie.

Adanya perbedaan dalam penetapan awal puasa Ramadhan tersebut pihak Kemenag meminta umat Islam agar menyikapi perbedaan tersebut dengan saling menghargai dan saling menghormati, serta mengendapkan dialog antar para pihak.***

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler