YUK! Mengenal Awal Puasa Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah, NU, Pemerintah, serta Doa Menyambut Ramadhan

- 9 Maret 2024, 10:15 WIB
ilustrasi berbuka puasa. Yuk mengenal awal puasa ramadhan 2024 versi Muhammadiyah, NU, dan kemenag RI.
ilustrasi berbuka puasa. Yuk mengenal awal puasa ramadhan 2024 versi Muhammadiyah, NU, dan kemenag RI. /ahayaislam.id/

DESKJABAR – Awal puasa Ramadhan 2024 berbeda karena Muhammadyah sudah menentukan 1 ramadhan 2024 jatuh pada 11 Maret 2024. Sedangkan pemerintah meski baru akan melaksanakan Sidang Isbat pada tanggal 10 Maret 2024, namun berdasarkan kalender yang disusun Kemenag RI, awal puasa jatuh pada 12 Maret 2024.

Menyambut datangnya Ramadhan 2024, Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh amalan menyambut awal puasa ramadhan 2024 dengan membacakan doa.

Baca Juga: 7 MOBIL Keluarga yang Sangat Direkomendasikan buat Mudik Lebaran 2024 karena Punya Bagasi yang Luas

Meski kemungkinan ada perbedaan dalam penentuan awal puasa Ramadhan 2024, namun semua kalangan Umat Islam di Indonesia seperti kemenag RI dan ormas Islam, untuk mengedepankan persatuan dan saling menghormati atas perbedaan tersebut.

Perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan 2024 karena Muhammadiyah, NU, dan pemerintah dalam hal ini Kemenag RI, memiliki metode masing-masing.

Awal Puasa 2024 Versi Muhammadiyah, NU, Pemerintah

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan 2024 terjadi karena perbedaan metode yang digunakan. Yuk kita mengenal penentuan awal puasa Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah, NU, dan pemerintah.

1.Muhammadiyah

Mengutip dari laman resmi Muhammadiyah yakni muhammadyah.or.id, mereka sudah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.

Pada konferensi pers 20 Januari 2024 di Yogjakarta, Muhammadiyah metetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024, Idulfitri 1 Syawal pada 10 April 2024, dan Puasa Arafah 9 Zulhijah pada 16 Juni 2024, serta Iduladha 10 Zulhijah 1445 H pada 17 Juni 2024.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengemukakan, keputusan penetapan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: NU Muhammadiyah Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x