INNALILLAHI, Guru SD Bunuh Diri Bersama Istri dan Anaknya: Akibat Terjerat Utang?

14 Desember 2023, 07:07 WIB
Suasana menjelang pemakaman satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak yang ditemukan tewas bersamaan karena bunuh diri, Selasa 12 Desember 2023 di Kabupaten Malang, Jawa Timur. /Tangkapan Layar TikTok/

DESKJABAR - Kabupaten Malang Jawa Timur geger, menyusul terjadinya tragedi memilukan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak ditemukan tewas bersamaan karena bunuh diri, Selasa 12 Desember 2023. Motif utang menjadi dugaan sementara keluarga itu nekat mengakhiri hidup.

Sekeluarga yang tewas itu yakni Wahaf Efendi (44) seorang ayah yang berprofesi sebagai guru SD. Kemudian istrinya Sulikhah (40), dan seorang putrinya ARE (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Motif utang yang menjadi dugaan sementara penyebab utama bunuh diri, dikatakan Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan di Mapolsek Pakis, Rabu 13 Desember 2023.

Baca Juga: Tak Bisa Menolak, Tol Getaci Gusur 4 Kelurahan di Garut Kota: Pemilik Lahan Akan Diganjar UGR

Baca Juga: Seorang Ibu di Garut Diduga Bunuh Diri, Dua Anaknya Tewas, Ditemukan Minuman Ini di TKP

"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE (Wahaf Efendi) memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," jelas Gandha.

Atas dasar pemeriksaan yang telah dilakukan pihaknya, Gandha menjelaskan, sejumlah saksi mengaku pernah didatangi Wahaf Efendi untuk meminjam uang.

Disinggung apakah korban juga terjerat utang pinjol, AKP Gandha Syah Hidayat mengaku belum bisa menyimpulkan sampai ke arah itu karena belum mendapatkan bukti.

Namun berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi oleh korban, jelas Gandha, utang konvensional masih mendominasi.

"Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," katanya.

Menurut dia, ada 7 orang saksi yang sudah dimintai keterangan.Di antaranya ada anak korban yang masih hidup, kemudian rekan kerja Wahaf Efendi, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban.

Gandha Syah Hidayat juga mengungkapkan, pihaknya menemukan pesan singkat yang ditulis menggunakan spidol di meja rias dalam kamar. Pesan tersebut berisikan kata-kata yang diduga ditulis oleh Wahaf Efendi.

Pesan tersebut berisi permintaan sang ayah Wahaf Efendi kepada salah satu anaknya AKE, untuk menjaga diri baik-baik serta menurut kepada sang nenek.

Baca Juga: Aokigahara, Hutan Tempat Favorit Bunuh Diri di Jepang, Apakah Banyak Hantu ?

“Tulisannya berbunyi, Kakak jaga diri, papa, mama, adek pergi dulu, nurut uti, kong, tante dan om, belajar yang baik,” ujar Gandha membacakan tulisan yang ia peroleh.

Untuk mengetahui motif lebih detailnya, Gandha menjelaskan, pihaknya telah menurunkan tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang serta Psikolog pendamping untuk melakukan pendampingan psikologis terhadap AKE, anak korban yang masih hidup.

“Masih didalami, semoga segera bisa terungkap motif dalam peristiwa ini,” pungkasnya.

Kronologi kejadian

Tragedi bunuh diri yang menewakan sekeluarga itu terjadi di rumah kontrakan korban di Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa 12 Desember 2023. Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.

Peristiwa memilukan itu terkuak saat AKE, salah satu putri di kelurga korban baru bangun tidur. Ia merasa heran karena tak biasanya rumah dalam kondisi sepi. Ia lantas menuju ke sebuah kamar yang terkunci rapat.

Dari dalam kamar AKE mendengar rintihan sang ayah Wahaf Efendi yang meminta tolong ke AKE, dan AKE lalu memberitahu warga. Warga berdatangan kemudian mendobrak pintu itu dan mendapati Wahaf Efendi bersimbah darah.

Saat itu, korban Wahaf Efendi sebetulnya masih bernyawa dengan kondisi tangan kiri yang disayat. Ia segera dibawa ke Rumah Sakit
Angkatan Udara Dr M Munir Lanud Abd Saleh dengan ambulans.

Namun akibat luka sayatan yang sangat parah, nyawa Wahaf Efendi tak bisa terselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.50 WIB.

Selain Wahaf Efendi, saat ditemukan di dalam kamar, istri korban Sulikhah dan satu orang putrinya ARE dalam kondisi tidur telentang
di kasur. Keduanya dalam keadaan mulut mengeluarkan busa dan bau menyengat serta sudah tidak bernyawa.

Baca Juga: TRAGIS! Maksud Hati Membuat Konten Bunuh Diri, Seorang Gadis Benar-Benar Meregang Nyawa

Profil korban Wahaf Efendi

Ayah keluarga yang melakukan bunuh diri di Kabupaten Malang bernama Wahaf Efendi (44 tahun) tercatat telah diangkat menjadi guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kota Malang.

Wahaf Efendi, pria yang berkerja sebagai guru SD di Kota Malang ini menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Sukun, Kota Malang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menuturkan, Wahaf Efendi termasuk sosok yang baik. Ia merupakan orang yang rajin melakukan ibadah puasa Senin dan Kamis.

"Tidak pernah putus sholat sunnah seperti Sholat Dhuha, itu juga jalan terus," kata Suwarjana saat ditanya wartawan di Kota Malang, Rabu 13 Desember 2023.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Takziyah ke Rumah Aiptu Sofyan, Korban Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar

Korban Wahaf Efendi, ungkap Suwarhana juga bukan orang yang tertutup bagi teman-teman pengajar. "Secara keseluruhan, dia termasuk orang yang cerdas, rendah hati, aktif dan rajin beribadah. Korban juga tidak pernah menimbulkan masalah bagi teman-temannya maupun tetangganya", ujar Suwarjana.

Ditanya soal kondisi ekonomi atau utang, Suwarjana mengaku belum mengetahui pasti. "Tapi katakanlah kalau misal ada tunggakan di sekolah si anak, kan anaknya dua-duanya (almarhumah ARE dan AKE) sekolah di SMP negeri, jadi kan gratis. Utang di teman-temannya juga gak ada," ujarnya.***

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: humas.polri.go.id Sumber Lain

Tags

Terkini

Terpopuler