DESKJABAR - Sebanyak 32 cabang olah raga dari total 76 cabang olah raga dibawah binaan KONI Kota Bandung, akan dipertandingkan diajang Pekan Olah Raga Tunggal Event atau Portue Bandung Championship 2023, pada 24-31 Oktober.
Meski Portue Bandung Championship 2023 secara resmi baru akan dibuka pada Selasa 24 Oktober 2023 di Gedung Youth Centre SPOrT Jabar Arcamanik, namun beberapa pertandingan sudah akan dilaksanakan seperti karate dan bola tangan yang mulai bergulir 20-23 Oktober, kemudian gulat, kempo, renang dan selam pada 21-22 Oktober, bisbol 21-26 Oktober.
Adapun arena pertandingan Portue Bandung Championsip 2023 ini terbagi di tiga klaster utama yakni di komplek SPOrT Jabar Arcamanik, komplek olah raga Pajajaran, serta komplek olahraga Lodaya.
Selain itu, beberapa cabang olah raga menggelar pertandingan di luar tiga kluster utama tersebut seperti di GOR Queen Jalan Katamso, Komplek UPI, Velodrom Cimahi, kolam renang Tirtalega, GOR KONI, biliar Pit Pool dan beberapa tempat lainnya.
Ketua Umum KONI Kota Bandung, Dr Nuryadi M.Pd menjelaskan digelarnya Portue Bandung Championship 2023 ini berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kejuaraan Piala Wali Kota Bandung yang dilakukan secara parsial di masing-masing cabang olahraga.
"Jadi Portue ini merangkum kejuaraan Piala Wali Kota yang biasanya digelar secara terpisah di masing-masing cabang olah raga, kini menjadi satu even yang digelar di waktu yang bersamaan, layaknya seperti ajang multi event Porprov, PON,” kata Nuryadi.
Menjadi Lebih Semarak
Ditambahkan Nuryadi, dengan menyatukan kejuaraan dalam satu event secara bersamaan, tentunya diharapkan ajang ini akan menjadi lebih semarak dan lebih memasyarakatkan cabang olahraga.
Baca Juga: Pasca Ditetapkan 5 Orang Tersangka Kasus Pembunuhan ibu dan Anak di Subang, Ini Perannya
"Dan tentunya bisa menarik lebih banyak sponsor sehingga industri olah raga di Kota Bandung lebih menggeliat. Selain itu, jumlah peserta atau atlet terlibat akan lebih banyak yang terjaring untuk regenerasi di setiap cabang olah raga," katanya.
Lebih lanjut Nuryadi yang sudah memimpin KONI Kota Bandung selama 2 periode ini menuturkan, tujuan utama dari digelarnya Portue ini tetap untuk pemasalan, pembibitan atlet, kompetisi hingga pembinaan berkelanjutan atlet di setiap cabang olah raga untuk pencapaian prestasi terbaik olahraga Kota Bandung.
"Namun dari tujuan utama itu, ada dampak lain yang diraih yakni dari sisi industri olah raga serta ekonomi masyarakat karena kita melibatkan UMKM-UMKM yang akan hadir di setiap venue. Ini sesuai dengan visi misi kita yang salah satunya menggeliatkan industri olahraga atau sport indsutry,” ucapnya.
Pemilihan 32 Cabang Olah Raga
Sementara itu Wakil Ketua II KONI Kota Bandung, Lius Risnuwanto yang juga bertindak selaku Ketua Pelaksana Portue Bandung Championship 2023 menyebutkan pemilihan 32 cabang olah raga yang dipertandingkan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan KONI Kota Bandung sebagai regulator kegiatan.
Baca Juga: Sejumlah Kebun Dinas Perkebunan Jawa Barat Diarahkan Jadi Badan Layanan Umum Daerah
“Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi cabang olahraga sehingga bisa masuk dalam kegiatan Portue. Diantaranya mampu menghadirkan atlet sebagai peserta kejuaraan minimal 100 orang," ujar Lius.
Kemudian lanjut Lius, menggelar kejuaraan antar klub atau sekolah se-Kota Bandung, membatasi usia atlet diantara 7 sampai 21 tahun, serta rutin menggelar kejuaraan piala walikota, kejurcab, atau piala pengcab,” katanya.
Lius menambahkan untuk pembukaan dan penutupan Portue akan digelar di Gedung Youth Center SPOrT Jabar Arcamanik. Rencananya pembukaan akan dilaksanakan pada Selasa 24 Oktober mulai pukul 19.00 WIB.
"Insha Allah, kegiatan Portue ini jadi yang pertama dengan KONI Kota Bandung sebagai pionir dan diharapkan bisa jadi model kedepannya,” ucapnya.
Dikatakan Lius ajang Portue Bandung Championship 2023, hampir sama dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) maupun Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun dalam Portue tidak ditetapkan juara umum dalam klasemen perolehan medali secara keseluruhan melainkan hanya juara umum di masing-masing cabang olah raga saja.
“Ini murni kejuaraan cabang olah raga yang digelar secara serentak secara bersamaan, jadi tidak ada perhitungan medali keseluruhan seperti layaknya Porprov atau PON. Ini karena peserta di setiap cabang olah raganya sendiri berbeda-beda, bisa antar klub atau antar sekolah. Jadi juara umumnya di setiap cabang olahraga saja,” ucap Lius menjelaskan.***