Siap-siap Kekeringan Akibat El Nino, Harga Minyak Goreng Bakal Melambung, Pemerintah Monitor Pasokan Pangan

30 April 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi. Kekeringan akibat El Nino bisa berdampak pada pasokan dan harga minyak goreng dan pangan. /Pixabay/mr.whitepatch/

DESKJABAR - El Nino yang menyebabkan suhu panas dan kekeringan akan melewati Indonesia pada bulan Agustus 2023.

Kekeringan global ini bisa jadi mempengaruhi harga dan pasokan pangan dalam negeri. Tak hanya mempengaruhi komoditas sawit sebagai bahan baku minyak goreng yang akan terpengaruh, juga bahan pangan lainnya.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memonitor pergerakan harga dan pasokan pangan.

"Ini dilakukan sebagai antisipasi dampak potensi El Nino yang menyebabkan kekeringan akibat pemanasan suhu muka laut," Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag Kasan dalam pertemuan pers, di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Hadapi El Nino 2023, Percepatan Tanam Pertanian dan Perkebunan Dilakukan

Dikatakannya, pihak pemerintah akan memonitor pergerakan pasokan, baik dari Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), juga Kementerian Perdagangan.

Upaya tersebut, kata Kasan, demi memastikan dampak El Nino tak begitu berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga pangan.

Ia menegaskan El Nino berdampak tidak hanya pada komoditas sawit di Indonesia tetapi juga pada produk lain seperti kedelai dan gula dari luar negeri.

Demi mengantisipasi pergerakan harga, Kemendag melakukan kebijakan khusus untuk minyak goreng, mulai dari penurunan domestic market obligation (DMO) atau pasokan minyak goreng dalam negeri, penentuan rasio ekspor, hingga insentif untuk minyak goreng kemasan dan curah.

Baca Juga: Liburan, Mobil Pick Up Gagal Nanjak di Punceling, Ciwidey, Kabupaten Bandung

Kebijakan tersebut merupakan upaya antisipasi kebutuhan di dalam negeri.

"Hak ekspor saat ini masih cukup untuk para produsen atau eksportir melakukan kegiatan ekspor," katanya.

Antisipasi dari Hulu dan Hilir

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan, antisipasi El Nino mesti ditinjau dari sisi hulu maupun hilir.

Dari sisi hulu, perlunya peningkatan produksi dengan berbagai cara. Ini menjadi tugas Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian.

Sementara di sisi hilir, mesti dilakukan angkah-langkah penguatan stok, penguatan cadangan pemerintah.

Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Akibat Mengonsumsi Makanan Mengandung Formalin Seperti Nyaris Disantap Presiden Jokowi

Sesuai dengan UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, menyebutkan bahwa pemerintah harus memiliki cadangan pangan yang kuat, dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan.

Gejolak Harga Pangan

Ketut juga mengemukakan potensi dampak El Nino akan berimbas pada gejolak harga pangan serta barang kebutuhan pokok, juga kekurangan pasokan, dll.

Dengan demikian, demi menjaga pasokan dan stabilisasi harga, Bapanas telah menetapkan cadangan pangan, khususnya minyak goreng.

"Ini tahap awal, sekitar 100.000 ton, ini kita perintahkan kepada Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut," katanya
Hal itu, lanjutnya, akan dipakai untuk stabilisasi pasokan maupun harga pangan.

Baca Juga: HADAPI Darurat Sampah Pasca Lebaran di Kota Bandung, Pemkot Siapkan TPA Darurat di Cicabe dan Jelekong

Ia mengharapkan Bulog menjadi distributor pertama (D1) bukan distributor dua (D2), sehingga mampu mendapat harga yang wajar, sebab pendistribusian Bulog memiliki jangkauan yang luas.

"Oleh karena itu, kami akan perkuat Bulog dan ID Food dalam rangka distribusi minyak goreng, Minyak Goreng Kita (Minyakita) maupun minyak goreng curah," ungkap Ketut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler