DESKJABAR - Proses pembebasan lahan dan pembayaran uang ganti rugi (UGR) proyek jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) terus dilakukan. Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ada 17 Desa yang akan terkena proyek Tol Getaci dan akan mendapat UGR.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam siaran persnya Februari 2023 lalu di Jakarta mengatakan, meski pembangunan konstruksi Tol Gtaci kemungkinan baru akan dilakukan pada awal 2024 tahun depan, namun proses pembebasan lahan dan pembayaran UGR terus berjalan.
"Karena Tol Getaci akan (harus) dilelang ulang, maka pembangunan konstruksi Tol Getaci baru bisa dilaksanakan pada awal tahun 2024 atau mundur dari rencana awal", jelas Hedy Rahadian.
Meski begitu jelas Hedy Rahadian, tahapan proses pembangunan Tol Getaci seperti pembebasan atau pengadaan lahan serta pembayaran uang ganti rugi (UGR) tidak terganggu dan terus berjalan sesuai rencana.
"Yang mundur (pengerjaan) konstruksinya saja. Pengadaan tanah tetap terus berjalan", tegas Hedy Rahadian.
Pembayaran UGR di Garut
Pada pertengahan Maret 2023 bulan lalu, Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat, menghadiri kegiatan pemberian uang ganti rugi (UGR) terhadap warga pemilik lahan yang terdampak Tol Getaci di wilayah Kabupaten Garut.
Dikutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, pembayaran langsung UGR atas tanah, tanaman, bangunan, dan benda-benda lainnya yang terdampak Tol Getaci di wilayah Kabupaten Garut itu, diberikan kepada 18 objek/bidang tanah (15 pemilik lahan) dengan nilai ganti kerugian sebesar Rp5,7 Miliar lebih.