ITB Pimpin Riset Pengembangan Kereta Api Cepat Makassar Pare Pare, Prototipe akan Dioperasikan Akhir 2023

9 Januari 2023, 17:29 WIB
Inilah prototipe Kereta Api Cepat Merah Putih (KCMP) yang tengah dikembangkan tim konsorsium yang dipimpin ITB. Nantinya prototipe kereta api ini akan beroperasi di jalur Makassar - Pare Pare /dok.FTMD ITB/

DESKJABAR – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ditunjuk untuk memimpin tim riset pengembangan Kereta Cepat Merah Putih (KCMP) yang nantinya akan beroperasi di jalur Makassar – Pare Pare, Sulawesi.

Nantinya kereta cepat atau KCMP tersebut akan mampu melaju dengan kecepatan maksimum mencapai 200 km per jam. Kecepatan tersebut bisa diupgrade hingga kecepatan 350 km per jam, setara dengan kereta cepat Bandung Jakarta yang direnacanakan beroperasi Juni 2023.

Diharapkan prototipe kereta cepat yang dihasilkan oleh tim dari berbagai instansi tersebut, akan bisa dioperasikan pada akhir 2023.

Selain ITB, pengembangan kereta cepat Makassar – Pare Pare tersebut melibatkan 9 perguruan tinggi, PT INKA, serta PT KAI.

Baca Juga: Pasal Pasal di Perpu Cipta Kerja yang Membahayakan Lingkungan, Kontra Produktif dengan Dalih Perubahan Iklim

Tim kerjasama riset pengembangan kereta cepat tersebut sudah diresmikan sejak 17 Juli 2022 dan saat ini sudah dalam tahap melakukan perancangan dan perhitungan, yang telah selesai pada akhir 2022.

<H2>Kereta Api Cepat Merah Putih Terbuat dari Bahan untuk Pesawat Terbang</H2>

Mengutip dari laman itb.ac.id, kereta api cepat atau KCMP nantinya mengusung konsep ringan, hybrid, dan cerdas.

Konsep cerdas yang diusung pada proyek kereta api cepat Makassar – Pare pare tersebut adalah kereta api ini kan memiliki sistem informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Dengan demikian, kereta api cepat tersebut  akan mampu melaju ke lintasan hingga berhenti di stasiun tujuan secara mandiri.

Sedangkan yang dimakdud konsep ringan adalah, kereta api cepat ini memiliki konstruksi ringan yang terbuat dari alumunium serta bahan komposit serat fiber yang sering digunakan pada struktur pesawat terbang.

Tentunya hal ini berbeda dengan dengan kereta api pada umumnya yang terbuat dari baja.

Sementara konsep hybrid yang diusung bahwa kereta api bertenaga listrik yang dihasilkan terlebih dahulu dari mesin diesel dan disimpan di dalam baterai.

Baca Juga: YUK Merubah Pola Makan, Selain untuk Kesehatan juga Demi Perubahan Iklim, Lho Kok Bisa?

Hal ini dikarenakan konsep kereta listrik sepenuhnya belum bisa direalisasikan mengingat ketersediaan listrik di Sulawesi belum bisa memasok jaringan listrik sesuai dengan kebutuhan pengoperasian kereta.

Dari sisi kecepatan, kereta cepat ini memiliki kecepatan maksimum hingga 200 km per jam, dan tergolong ke dalam satu jenis kereta api cepat. Bahkan rencananya, KCMP ini kecepatannya bisa diupgrade hingga mencapai 350 km per jam.

<H2>Mengapa Jalur di Sulawesi?</H2>

Penunjukan ITB untuk memimpin riset pengembangan kereta api cepat ini secara resmi dilakukan pada Juli 2022. Konsorsium peneliti ini kemudian berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kemendikbud dengan skema Matching Fund.

Kereta api cepat ini nantinya akan dioperasikan untuk rute Makassar – Pare Pare sejauh  140 km dengan melewati tujuh stasiun.

Baca Juga: Persib vs Persija BRI Liga 1, David da Silva Siap Berikan yang Terbaik Meski Lapangan Berlatih Kurang Bagus

Rute ini sebagai tahap awal yang nantinya akan menjadi bagian dari jalur Trans Sulawesi.

Pembangunan KCMP  ini merupakan langkah konkret Indonesia dalam mencapai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mengejar ketertinggalannya menjadi negara maju dan termasuk ke dalam 10 negara besar di dunia pada tahun 2025.

Proyek Kereta Api Cepat Makassar-Parepare ini merupakan salah satu rencana pemerintah untuk peningkatan total jalur kereta api di Indonesia yang saat ini mencapai 6000 kilometer menjadi 10.000 kilometer pada tahun 2030.

Dilihat dari kondisi geografi Indonesia, moda kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang menguntungkan di Indonesia. Peningkatan total jalur kereta api akan terus dilaksanakan di beberapa daerah seperti di Sumatera dan Sulawesi seiring dengan pengembangan jenis-jenis kereta api di Indonesia. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: itb.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler