Network
DESKJABAR - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI seperti tak pernah berhenti dalam melakukan kreativitas dan inovasi demi melayani pelanggannya dengan lebih baik.
Meski bukan hal baru, belakangan KAI terus mengimplementasikan inovasi baru diseluruhkai pusat jenis kereta dengan menerapkan toilet ramah lingkungan.
Boleh jadi, toilet tidak selalu menjadi topik yang menarik perhatian dalam konteks transportasi, tetapi dalam kereta api, keberadaannya memiliki dampak yang signifikan terhadap kenyamanan pelanggan dan pelestarian lingkungan.
Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pelayanan yang berkualitas dan keberlanjutan lingkungan, KAI telah lama menerapkan sebuah inovasinya yaitu toilet ramah lingkungan.
Sejak 2010
Menurut VP Public Relations KAI, Joni Martinus, KAI telah mengganti toilet konvensional dengan toilet ramah lingkungan sejak 12 September 2010 dan Kereta Api Argo Lawu menjadi yang pertama menggunakan fasilitas tersebut.
Selanjutya, mulai tahun 2013 hingga saat ini, toilet ramah lingkungan telah diaplikasikan ke seluruh jenis kereta penumpang, termasuk kereta jarak jauh, jarak menengah, jarak dekat, dan kereta api lokal.
Joni mengungkapkan bahwa toilet ramah lingkungan tersebut merupakan langkah nyata yang dilakukan KAI dalam memperbaiki mutu pelayanan tidak hanya kepada pelanggan, tetapi juga kepada lingkungan yakni memberikan nilai tambah yang tinggi bagi kelestarian lingkungan.
Cara kerja toilet ramah lingkungan
Perlu diketahui, cara kerja toilet konvensional dan toilet ramah lingkungan sangatlah berbeda. Pada toilet konvensional, ketika kloset digunakan untuk buang air besar (BAB), kotoran akan langsung dibuang ke jalur/rel kereta api.
