BMKG Sebut CILACAP Miliki Potensi Tsunami, Berada di Lempeng Samudera Hindia dengan Lempeng Eurasia

31 Juli 2022, 17:30 WIB
Dwikorita Karnawati sebut wilayah Jawa Bagian Selatan yaitu Cilacap miliki terjadi potensi gemba besar yang mengundang terjadi tsunami. Instagram @Dwikorita Karnawati /


DESKJABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ungakp potensi gempa yang akan terjadi.

BMKG menyebut potensi gempa bumi besar akan terjadi di wilayah Cilacap, Jawa Tengah.

Bahkan BMKG menyebut poten gempa bumi yang dimaksud ancaman terjadi tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan hal itu merupakan sebuah ancaman.

Baca Juga: 5 TANAMAN HIAS PEMBAWA HOKI, Bikin Uang Mengalir Sejahterakan Penanamnya, Dicari Banyak Kolektor Tanaman

"Bahwa di sepanjang Selatan Pulau Jawa, yaitu Cilacap memiliki potensi terjadi bencana alam tsunami, kata Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari prfmnews.pikiran-rakyat.com.

Tulisan berjudul CEK FAKTA: Ancaman Gempa Besar dan Tsunami Terjadi di Cilacap Jawa Tengah, Begini Penjelasan BMKG, publish 31 Juli 2022.

Mempertanyakan kapan gempa besar dan tsunami di Cilacap terjadi?

Dan apa penyebab yang menimbulkannya?

Dwikorita menyebut wilayah itu langsung berhadapan dengan dua lempeng bumi.

"Cilacap berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng," ucapnya

Baca Juga: TERNYATA Kebiasaan yang Sering Kita Lakukan Ini, Bisa Meningkatkan Resiko Hipertensi dan Stroke

Zona lempeng itu, tambahnya, antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

Hasil dari pemodelan tsunami dalam skenario terburuk memiliki potensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap.

Ini sebagai akibat dari gempa bumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut.

Dwikorita meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi skenario terburuk.

Prakiraan skenario terburuk itu, kata Dwikorita, bukanlah ramalan namun hasil kajian ahli dan pakar kegempaan.

Baca Juga: Masyarakat Cilacap Jangan Panik Ada Potensi Megathrust M 8,7, Ini Bukan Prediksi, Gempa tak Bisa Dipastikan

Meski belum diketahui kapan waktunya mengingat hingga saat ini tak ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Perhitungan skenario terburuk tadi, Dwikorita adalah pijakan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.

"Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarana serta keterampilan dalam menyelamatkan diri,"ucapnya.

Hingga, tambahnya, mempersiapkan jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang.

"Keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab. Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas,” terangnya.

Baca Juga: Ini Dia Rumah Makan yang Selalu Ramai Dikunjungi di Jalur Wisata. Cek Info dan Harganya

Di sini, tambahnya, mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami.

Tentunya pihak swasta/industri benar benar siap dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan tersebut.

Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang handal, kata Dwikorita, dampak berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan, bisa saja terjadi.

Di akun instagramnnya, Dwikorita menyebutkan dalam upaya mitigasi tsunami, sangat penting penyiapan jalur evakuasi tsunami yang dilengkapi rambu rambu evakuasi.

"Dengan berpedoman pada peta inundasi tsunami yang telah dimodelkan oleh BMKG," tulis akun @dwikoritakarnawati.

Dalam akunnisntagram itu ditulisnya, Rabu.27 Juli 2022, dirinya bersama peserta Sekolah Lapang Gempa (SLG) dan stakehokder melakukan gladi evakuasi tsunami.

Serta melakukan pengecekan jalur evaluasi tsunami yang tepat dan waktu yang diperlukan dari Pantai Ketapang Kabupaten Cilacap sampai ke lokasi aman.

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler