Benarkah Hilal Idul Fitri 1 Syawal pada 1 Mei Kritis? Cek di Link BMKG dan Kemenag Nanti Sore, Ini Linknya

1 Mei 2022, 10:21 WIB
Ilustrasi Hilal Idul Fitri 1443 H/2022 /bmkg.go.id/

DESKJABAR – Benarkah posisi Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 pada tanggal 1 Mei  2022 di Indonesia kritis?

Untuk mengetahui hal itu, BMKG  (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) serta Kemenag (Kementerian Agama) mengajak masyarakat untuk melihat langsung posisi Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443 H pada sore nanti .

Masyarakat bisa melihat Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 secara langsung di rumah secara online dengan mengakses link live streaming yang disediakan oleh BMKG dan Kemenag.

Ini Link live streaming untuk melihat Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443/2022 tersebut:

Kementerian agama:

Pertama, YouTube Kemenag:  https://www.youtube.com/c/KementerianAgamaPusat

Instagram Kemenag: https://www.instagram.com/kemenag_ri/

BMKG:  https://www.bmkg.go.id/hilal

Dirilis laman bmkg.go.id, mekanisme pengamatan/rukyat Hilal Idul Fitri 1 Syawal 2022 yang dilaksanakan BMKG adalah dengan memanfaatkan teleskop/ teropong yang otomatis terintegrasi dengan teknologi informasi.

Kemudian data yang diperoleh tersebut dikirim secara real-time ke server di BMKG Pusat dan disimpan untuk disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.

Pengamatan hilal oleh BMKG akan dilaksanakan  pada Minggu, 1 Mei 2022 di 31 lokasi di Indonesia diantaranya Aceh Besar, Medan, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (2 lokasi), Pandeglang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).

Baca Juga: BMKG akan Lakukan Rukyatul Hilal di SUBANG, Minggu 1 Mei 2022 Untuk Menentukan Perkiraan Lebaran

Sementara Tim Stasiun Geofisika Bandung akan melakukan pengamatan Hilal di Tower Masjid SMA Plus Astha Hannas, Kabupaten Subang, dengan dihadiri para pejabat Kabupaten Subang, Kemenag Subang, MUI dan pejabat kabupaten lainnya.

Sedangkan pengamatan Hilal yang dilakukan Kemenag dilakukan di 99 titik di seluruh Indonesia.

Hasil pengamatan kemudian akan dibahas dalam sidang isbat penentuan idul Fitri 1 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelas Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin seperti dirilis laman kemenag.go.id, Senin, 25 April 2022 lalu.

Baca Juga: Tanggal Berapa Idul Fitri Lebaran 2022, Hilal Awal Syawal di Indonesia Penuhi Kriteria Baru MABIMS

Kamarudin Amin menambahkan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin. 

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik. 

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 2022 Tanggal Berapa? Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Setelah Rukyatul Hilal di 99 Titik

Berbeda dengan pendapat Kemenag, pihak Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)  menjelaskan,  posisi hilal awal Syawal 1443 H di Indonesia pada 1 Mei petang hari cukup kritis.

Pihak Lapan dalam twitterya, @LAPAN_RI  pada 29 April 2022, menyebutkan  ketinggian Hilal di Indonesia sesuai kriteria MABIMS yang baru, lebih besar dari 3°, yakni antara 3,75°- 5,55°, "akan tetapi elongasi atau sudut pisah antara Bulan-Matahari belum memenuhi kriteria MABIMS Baru, lebih besar dari 6,4°, yakni antara 4,88°-6,35°," ujarnya, Sabtu, 30 April 2022.

Ia menambahkan, hanya satu provinsi  di Indonesia yang memenuhi kriteria MABIMS Baru setelah Matahari terbenam, yaitu Provinsi Aceh Darusalam. Di provinsi ini elongasi hilalnya dapat mencapai 6,4° saat ketinggian hilal masih lebih besar dari 3°.

Mana yang benar, Kemenag atau pendapat lain? Kita saksikan langsung Hilal Idul Fitri 1 Syawal 1443/2022 nanti sore ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: BMKG Kemenag Twitter @LAPAN_RI

Tags

Terkini

Terpopuler