WOW! 11 Satelit Stasiun Bumi Disiapkan Indonesia untuk Mendukung Operasional Program Ini

24 Februari 2022, 07:06 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tiga kiri) saat meninjau lokasi pembangunan Ruang Kontrol Satelit Bumi SATRIA-1 di Kupang Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/2/2022). /HO-Kemenkominfo/aa.//

DESKJABAR – Satelit SATRIA-1 bertujuan untuk mencapai 150.000 titik layanan publik, maksimum untuk Pesantren (ponpes) dan sekolah (93.900 poin) untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.

Pemerintah Indonesia menyiapkan 11 satelit stasiun bumi untuk mendukung terwujudnya program tersebut.

Satelit juga akan menyediakan akses Internet untuk pusat kesehatan dan rumah sakit ke 3.700 dan 3.900 titik layanan keamanan publik di zona 3T (terdepan, tertinggal dan terluar).

“Selanjutnya satelit ini akan menjangkau 47.900 desa, kelurahan, kecamatan dan kantor wilayah kantor pemerintah daerah lainnya dan 600 titik layanan pelanggan lainnya,” kata Menkominfo.

Baca Juga: Lakukan Satu Kali Amalan Ini, 70.000 Malaikat Akan Memohonkan Ampunan Kepada Allah, Kata Khalid Basalamah

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pembangunan 11 satelit stasiun bumi untuk mendukung operasional Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1  (SATRIA-1).

Seperti dilansir Antaranews, bertajuk "Menkominfo: 11 Satelit Bumi untuk Mendukung Operasi SATRIA-1". Sekarang diketahui bahwa pemerintah sedang mempersiapkan stasiun bumi untuk satelit,yang akan menjadi jembatan antariksa telekomunikasi, khususnya di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).

“Saat ini sedang dalam proses manufaktur di Cannes, Prancis yang dikerjakan oleh Thales Alenia Space. Sejumlah kegiatan dilakukan di Indonesia.

Salah satunya pembangunan Satelit Stasiun Bumi yang akan ditempatkan di 11 tempat,” kata Johnny dalam siaran pers yang dikutip, Rabu.

Hal itu dikatakan Johnny saat meninjau lokasi pembangunan Ruang Kontrol Satelit Bumi SATRIA-1 di Kupang Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu.

Ke-11 lokasi stasiun bumi satelit tersebut antara lain Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Johnny menilai pembangunan 11 stasiun bumi untuk menghubungkan space link menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mencapai tujuan Proyek Satelit SATRIA-1.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika membangun gateway di 11 lokasi tersebut dengan pertimbangan pemerataan akses dan percepatan transformasi digital.

Baca Juga: KESAKSIAN KASUS SUBANG, Misteri Avanza Putih di TKP dan Apa yang Dilihat Ibu Cucu Serta WA Terakhir Amel

“Pemerintah atas nama Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menunjuknya, terus berupaya menyediakan konektivitas yang merata di seluruh tanah air, sebagai landasan utama dalam transformasi digital,” kata Johnny.

“Jadi, Proyek Satria ini diharapkan dapat mendukung percepatan transformasi digital dengan menghubungkan yang terputus, menghubungkan semua titik,” lanjutnya.

Menteri Johnny menjelaskan, pembangunan SATRIA-1 juga melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, terutama terkait lokasi ground station.

Hal ini, kata dia, untuk memberikan penjelasan tentang manfaat yang akan diterima secara langsung maupun tidak langsung dari proyek Satria.

Saat ini ada tiga jenis stasiun bumi yang disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pertama, Main Satellite Controller yang berfungsi sebagai central station untuk mengontrol dan mengawasi aliran pergerakan satelit untuk mengontrol proses penerimaan sinyal.

Kedua, Network Operation Control (NOC) berfungsi memantau, mengontrol, dan merekam aktivitas jaringan yang sedang berlangsung untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditentukan.

Ketiga, Gateway Satelit (juga dikenal sebagai teleport atau HUB), adalah stasiun bumi yang mengirimkan data ke dan dari satelit ke jaringan area lokal.

Baca Juga: Obat Radang Tenggorokan Alami dr. Zaidul Akbar, Ampuh Untuk Orang Dewasa, Mujarab Bagi Anak

Menkominfo mengungkapkan, pada 18 Agustus 2021, peresmian Stasiun Pusat Kontrol Satelit Primer, Network Operation Control, dan Proyek Gateway SATRIA-1 dilaksanakan di Cikarang, Jawa Barat.

“Ini menandai dimulainya pembangunan segmen lahan Proyek SATRIA-1, sekaligus menunjukkan bahwa meskipun kita masih berada di tengah situasi pandemi, kita tetap melayani masyarakat,” kata Johnny.

Selain membangun Stasiun Bumi, BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menyiapkan titik-titik yang akan mendapatkan akses Internet dari SATRIA-1.

Menurut Johnny, selain sebagai cadangan, SATRIA-1 juga akan berfungsi sebagai peningkatan kapasitas layanan telekomunikasi.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Inilah Karakter Virus Omicron Menurut Dokter Cantik, dr. Reisa Broto Asmoro

Menurut perhitungan BAKTI, satelit cadangan harus memiliki kapasitas sekitar 80 Gbps. Untuk bagiannya, SATRIA-1 memiliki kapasitas transmisi 150Gbps.

Sedangkan untuk pembangunannya, pengerjaan satelit ini dimulai pada 3 September 2020 dan dijadwalkan peluncurannya pada kuartal II tahun 2023 dan sudah dapat beroperasi secara komersial paling lambat 17 November tahun yang sama.

Dalam peninjauan tersebut, Johnny didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang, Bupati Kupang Korinus Masneno, Kabag Umum Sensilaus Dore dan Kabag Spektrum Frekuensi Radio Balmon Kelas I Kupang Latuse.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Menkominfo Antara

Tags

Terkini

Terpopuler