AKIBAT ULAH Wedus Gembel Gunung Semeru, 15 Orang Tewas dan 16 Orang Luka Bakar, 6 Diantaranya Gosong

6 Desember 2021, 13:19 WIB
Warga terjebak akibat Jembatan Gladak Perak yang ambrol diterjang banjir lahar dari Gunung Semeru di Dusun Sumber Puring, Sabtu 4 Desember 2021. /ANTARA/HO-Sosial Media Warga/

 

DESKJABAR – Perkembangan terbaru dampak letusan Gunung Semeru, Lumajang, pada Sabtu 4 Desember 2021, tercatat 15 orang tewas dan 16 mengalami luka bakar akibat awan panas atau yang akrab disebut wedus gembel.

Wedus gembel Gunung Semeru memang menyakitkan, 15 orang tewas dan 16 orang terkena luka bakar, 6 korban diantaranya mengalami luka bakar sampai sekitar 80 persen yang bisa dikatakan hampir gosong.

Laporan Manajer Pusat Pengendalian Ops Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, korban tewas akibat ulah wedus gembel Gunung Semeru bertambah satu orang pada Senin 6 Desember 2021. Dengan demikian jumlah korban tewas menjdi 15 orang.

Baca Juga: KELANJUTAN SAKSI tidak Pulang, Danu Diperiksa Hari Ini di Polda Jabar Soal Pembunuhan Subang

Mengutip laman PMJ News, Senin 6 Desember 2021, satu tambahan korban tewas akibat wedus gembel Gunung Semeru sampai saat ini belum dirilis secara resmi.

"Ada tambahan satu lagi korban meninggal dunia, jadi total 15. Cuma tambahan satu belum dirilis," tutur Manajer Pusat Pengendalian Ops Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur Dino Andalananto.

Wedus gembel

Dalam pernyataan tersebut, Dino juga mengemukakan bahwa peristiwa yang terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu  lalu adalah awan panas atau wedus gembel guguran, bukan erupsi.

Adapun, erupsi merupakan aktivitas gunung vulkanik aktif yang mengeluarkan gas dan lava dari lubang vulkanik.

 Baca Juga: UPDATE Kasus Subang TERBARU: Puas-Puasin Hirup Udara Bebas, Pelaku dan Dalang DITANGKAP DESEMBER 2021

Sedangkan, awan panas guguran merupakan peristiwa ketika suspensi dari material gunung berupa batu, kerikil, abu, pasir dalam satu massa gas vulkanik panas keluar dari gunung berapi.

"Masih banyak yang belum memahami ini padahal kita sudah kasih pengertian di awal. Makanya di keadaan darurat itu kan awan panas guguran," pungkasnya.

Korban luka

Sementara itu, 16 korban luka akibat ulah wedus gembel Gunung Semeru, saat ini masih dirawat intensif di RSUD Pasirian, Lumajang.

Dalam siaran persnya Senin 6 Desember 2021,  Menko PMK Muhajir Effendy mengatakan, diantara korban yang mengalami luka bakar, 6 orang diantaranya mengalami luka bakar hingga 80 persen.

"Ada korban yang alami luka bakar sampai 80 persen. Karena itu, ini sedang kami perhatikan secara khusus untuk korban-korban ini yang terbakar," terang Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca Juga: TERBARU ! Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Ada Dua Saksi Lain Melihat Yosep

Lebih jauh Muhadjir mengatakan, korban luka bakar 80 persen yang diklasifikasikan sebagai pasien kritis di RSUD Pasirian. Yakni, berjumlah enam orang.

Menurutnya, pemerintah pun sedang fokus menyelamatkan korban letusan Gunung Semeru.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, setiap ada bencana seperti ini yang diprioritaskan adalah keselamatan korban,” tuturnya. 

“Terutama mereka yang cedera, yang kesakitan itu harus betul-betul mendapatkan perawatan maksimal," lanjutnya.

Untuk diketahui, korban cedera akibat letusan Gunung Semeru di RSUD Pasirian tidak hanya yang mengalami luka bakar parah. Ada juga korban cedera yang tertimpa reruntuhan bangunan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler