Anton Charliyan: Bom Gereja Makasar dan Terbakarnya Pertamina Balongan Indramayu, Tantangan bagi Polri

29 Maret 2021, 18:27 WIB
Mantan Kepala Divisi Humas Polri dan Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, MPKN /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR - Dua Peristiwa ledakan terjadi di tanah air. Pertama bom di Gereja Kathedral Makasar, dan kedua di Pertamina Balongan Indramayu. Durasi waktunya hampir bersamaan yakni tanggal 28 dan 29 Maret.2021. Menjadi sebuah pertanyaan besar, adakah kaitan antara kedua peristiwa itu?.

Untuk menjawabnya, mantan Kepala Divisi Humas Polri dan Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, MPKN mengatakan, hal itu menjadi tantangan dan pekerjaan rumah (PR) besar bagi Polri dan pihak terkait seperti  BPNT serta Comunitas Inteljen yang ada.

“Karena memang bila dilihat dari Tempos Delicty (waktu terjadinya) sangat berurutan bahkan hampir bersamaan. Kemudian dilihat dari Locus Delictynya (tempat terjadinya) yang juga biasa dijadikan TO (target operasi ) kelompok radikal yakni gereja dan proyek vital miinyak”, ujar penerima Bintang Bhayangkara Pratama.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kutuk Aksi Terorisme di Gerbang Gereja Katedral Makassar, Korban Luka Dibiayai Negara

Baca Juga: TNI Siap Dukung Polri Tindak Tegas Aktor dan Kelompok yang Bertanggung Jawab dalam Aksi Bom Bunuh Diri

Ditambah lagi, lanjut lulusan Akpol 1984 ini, situasi politik yang juga lagi sedikit menghangat dengan adanya kemelut di tubuh Partai Demokrat serta sedang berlangsungnya sidang HRS. Hal ini, kata pria yang pernah menduduki jabatan Analisis Kebijakan Utama Sespimti Lemdikat Polri, mengindikasikan seolah ada kaitan erat satu sama lainya, sehingga tidak menutup kemungkinan ada pihak yg memanfaatkan kesempatan memancing di air keruh.

“Namun  apapun juga alasanya yang jelas kedua peristiwa itu telah menimbulkan dampak pshykologis yang nyata berupa keresahan di masyarakat luas. Masyarakat jadi saling bertanya, saling curiga satu sama lain. Yang tentu saja akan berdampak pada sektor-sektor keamanan, sosial,  politik serta menurunnya trust di sektor bisnis dan ekonomi baik secara Nasional maupun Internasional”, katanya.

Munculnya keresahan di tengah masyarakat itu, tegas Anton, sangat merugikan bangsa dan Negara. Terlebih di saat pandemi Covid-19 saat ini yang belum juga tuntas, akan menambah dan menjadikan beban yang sangat berat bagi Pemerintah.

“Untuk penanganan Covid saja kita sudah sangat babak belur. Apalagi ditambah dengan adanya peristiwa di dua tempat secara sekaligus makin menambah rumit situasi. Bila ini terungkap dan akibat sebuah tindakan kesengajaan,  sungguh pelaku dan aktor intelktualnya sangat amoral  sadis dan raja tega. Bila terungkap dan tertangkap  harus dihukum seberat-beratnya”, tegasnya.

Baca Juga: Mujahid Anti Kekerasan Ar Rahman Ar Rahim Kecam Bom Makasar, Anton Charliyan: Perbuatan Dungu dan Super Konyol

Baca Juga: HUMOR SUEB: Tidak Pernah Buka Celana

Anton yang berpengalaman dalam bidang reserse sangat mendukung statemen Presiden RI Jokowi yang memerintahkan seluruh jajaran yang terkait agar mengusut tuntas sampai ke akarnya peristiwa yang membuat resah masyarakat Indonesia.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar lebih jeli dan lebih waspada lagi terhadap gerakan radiikal yang nyata-nyata dengan tidak bosannya merongrong, mengacaukan, merusak dan melemahkan bangsa kita.

Dia memohon seluruh elemen bangsa, agar mampu membuka mata dan hati dengan jernih terhadap ancaman yang ada di depan mata kita. Jadikan hal itu sebagai ancaman nyata bersama bagi semua komponen bangsa dan negara Indonesia. 

“Teramat khusus bagi Polri, TNI. BNPT dan aparat terkait. mari kita usut tuntas dengan lebih serius lagi atas kejadian dua peristiwa tersebut. Apakah ada kaitannya atau tidak?. Seluruh masyarakat, baik secara Nasional maupun Internasional sangat menantikan kinerja Polri dan aparat terkait untuk mengembalikan trust bangsa Indonesia di mata Dunia”, pungkas Anton.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler