Wakil Gubernur Jabar Mengaku Tak Tega Mendengar Ada Pesantren Mau Dijual Ahli Waris

- 15 Oktober 2020, 09:07 WIB
Wagub Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Wagub Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. /Pikiran-rakyat.com/Aris Mohamad F/


DESKJABAR – Kabar akan dijualnya Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Aen di Kampung Curug Dogdog Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung oleh ahli waris sudah sampai ketelinga Panglima Santri Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum. Uu yang juga sebagai Wakil Gubernur Jabar ini merasa prihatin Ponpes Nurul Aen akan dijual oleh ahli waris.

“Tentu saja kami prihatin ada pesantren mau dijual, bagaimana nasib santri santrinya, terus bagaimana proses belajar mengajarnya kedepan,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum kepada DeskJabar.

Baca Juga: GP Ansor Kab. Bandung Galang Dana Sejuta Koin Untuk Ponpes Nurul Aen Yang Akan Dijual Ahli Waris


Seperti diberitakan sebelumnya keprihatinan atas Ponpes Nurul Aen sudah menyeruak, sejumlah elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan dan organisasi islam berencana untuk mengumpulkan donasi sejuta koin untuk Ponpes Nurul Aen. Hal itu dilakukan kepedulian terhadap Ponpes Nurul Aen yang terancam akan diusir dari tempatnya kalau laku dijual oleh ahli waris.

Ponpes Nurul Aen di pagar seng oleh ahli waris. Ponpes Nurul Aen sendiri berdiri ditanah wakaf milik orang tua ahli waris. Proses wakaf itu sendiri terjadi pada tahun 2005 dan kini pemberi wakaf sudah meninggal dunia.

Penutupan Ponpes Nurul Aen yang berlokasi di Kampung Curug Dogdog Desa Sukemenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung tersebut menjadi viral sehingga aparat setempat turun tangan dan berhasil memediasi antara pihak pesantren dan ahli waris.

Uu Ruzhanul Ulum menegaskan menjadi tidak baik kalau ada pesantren dijual. Lebih baik mencari solusi bagaimana agar permasalahn ini bisa diselesaikan dengan damai tanpa harus mengorbankan pesantren yang notabene tempat menimba ilmu umat Islam.

Baca Juga: Keterlaluan, Ada Pondok Pesantren di Bandung Ditutup Paksa Oleh Ahli Waris

Kalau saya baca dari berita sudah jelas itu kan warisan dari orang tua ahli waris untuk dijadikan pesantren, sebagai bentuk amal ibadah orang tuanya agar akan terus mendapatkan pahala di akhirat. Kalau sekarang diungkit malah mau digusur oleh ahli waris, itu sama juga tidak kasihan terhadap orang tuanya.

“Ini penafsiran saya namun yang jelas ini harus diselesaikan cara musyawarah dan mencari penyelesaian dengan cara damai jangan sampai digusur, santrinya nanti mau dikemanakan,” ujarnya.

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x