Kabar Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jabar, Tak Surutkan Warga Bandung Datang Ke Pangandaran

- 11 Oktober 2020, 07:53 WIB
Ribuan wisatawan memadati pantai pangandaran
Ribuan wisatawan memadati pantai pangandaran /yedi supriadi

Dampak covid sendiri sebenarnya sudah dirasakan industri pariwisata Jawa Barat termasuk obyek wisata Pangandaran. Penurunan jumlah pengunjung pun cukup signifikan. “Memang tiap Sabtu dan Minggu ada lonjakan pengunjung, tapi tidak sebanyak sebelum covid-19, lihat saja pantai tidak terlalu penuh,” ujar Parman salah seorang pedagang pakaian dan oleh oleh di pantai barat Pangandaran.

Menurut Parman, sebelum covid-19 pendapatan tiap hari Sabtu dan Minggu juga hari tanggal merah meningkat tajam, namun setelah ada covid-19 omset jualannya tidak signifikan. “Sekarang mah hanya bisa bertahan untuk tetap berjualan juga sudah untung, pasalnya omset turun terus,” ujarnya.

Titin Supriatin, salah seorang pengunjung dari Bandung mengaku senang untuk berliburan ke pantai Pangandaran karena pantai terbaik di Jawa Barat ini menjadi tempat wisata pantai favoritnya. “Saya sejak kecil dibawa untuk berwisata pantai itu pasti ke Pangandaran jadi udah gede gini juga tetap selalu ingin ke Pangandaran. Mungkin sudah mendarah daging, sehingga selalu rindu untuk datang ke Pangandaran. Jadi meskipun ada isu tsunami setinggi 20 meter tidak menyurutkan saya untuk datang ke Pangandaran,” ujarnya.

Baca Juga: Guru Besar Asep Warlan Bongkar Kebobrokan Kinerja DPR RI Dalam Membahas UU Cipta Kerja

Selain keindahan pantainya, Pangandaran juga terkenal makanan lautnya. Sehingga kalau ke Pangandaran tidak makan seafood rasanya ada yang kurang. Titin yang makan seafood di Rumah Makan Pantai TImur Pangandaran sempat kaget karena harganya cukup mahal. Misal sekilo udang di Bandung dengan ukuran satu kilo ada 30 ekor seharga Rp120 ribu.

Tapi di Rumah Makan di Pantai TImur Pangandaran harga udang Rp 200 ribu per kilo. Harga cumi Rp150 ribu per kilo. Harga ikan kakap dan bawal laut Rp 150ribu perkilo. “Yah meski harganya mahal-mahal tetap saja makan disana karena kalau ke Pangandaran tidak makan seafood rasanya ada yang kurang,” ujarnya.***

 

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah