Proyek BIUTR Psteur-Cileunyi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996, yang saat itu akan dibangun oleh BUMN Hutama Karya, dengan anggaran mencapai sekitar Rp 500 miliar.
Namun kemudian rencana tersebut tertunda, dengan terjadinya krisis moneter yang terjadi di Asia mulai tahun 1997. Dan yang menariknya lagi, Jalan layang Pasupati yang saat ini sudah beroperasi dengan jembatan gantungnya yang menjadi ikon Kota Bandung, dibangun oleh Pusjatan dan Hutama Karya, sebagai bagian dari BIUTR Pasteur-Cileunyi.
Baca Juga: SIMAK Cara Pendaftaran PPDB SMA 2024 Jawa Barat Jalur Prestasi Serta Dokumen yang Harus Disiapkan
Dalam rencana pembangunannya, BIUTR Pasteur-Cileunyi akan dibangun dalam 4 fase yakni :
Fase I A : Pasteur-Pasupati-Underpass Gasibu sepanjang 5,5 kilometer
Fase II A : Gasibu-Cileunyi sepanjang 13,8 kilometer
Fase I B : Soekarno Hatta-Gede Bage sepanjang 3,1 kilometer
Fase II B : Soekarno Hatta-Ujungberung sepanjang 4,5 kilometer
Desain BIUTR Pasteur-Cileunyi
Setelah tertunda sejak tahun 1996, rencana mewujudkan pembangunan BIUTR Pasteur-Cileunyi kembali mengemuka. Pada 5 Oktober 2022, Satker PJN III Jabar Kementerian PUPR, Dedy Hariadi usai acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung.
Ketika itu Dedy memaparkan rencana pembangunan 2 underpass yakni di Gasibu dan Cibiru. Underpass Gasibu akan dibangun di depan Gedung Sate