Pilkada Tasikmalaya, Pengamat Bicara Soal Regenerasi Politik Di Kabupaten Tasik Cenderung Stagnan

- 5 April 2024, 13:02 WIB
Bursa Calon Bupati Kab. Tasikmalaya mulai riuh dan mulai nampak baligo diberbagai sudut dan tempat
Bursa Calon Bupati Kab. Tasikmalaya mulai riuh dan mulai nampak baligo diberbagai sudut dan tempat /Foto : Kolase Medsos/

DESKJABAR – Pengamat sosial politik yang juga dosen Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung Maulana Janah menyebutkan jika dilihat dari sejarah Pilkada di Kab Tasikmalaya tahun 2006, 2011, 2016 dan 2020, pilkada itu selalu diikuti banyak calon.

Namun, kata Maulana, saat ini terasa sangat berbeda dengan beberapa tahun ke belakang. Pasalnya, partai-partai mulai berdenyut dan sudah berani mengusung kader internalnya.

Pilkada Kab. Tasikmalaya masih diramaikan oleh nama-nama yang pada Pilkada lalu pun muncul. Sebut saja Ade Sugianto, Cecep Nurul Yakin, Iwan Saputra, Iip, Atam Rustam ditambah nama yang baru Asep Sopari Al Ayubi yang akan didukung oleh Gerindra.

Baca Juga: Yuk Merapat ke Superindo Mumpung Ada Promo Belanja Lebaran Murah, Daging Sengkel Hanya Rp13.450, Ngiler Bun

Sejumlah pengamat mengaku pesimis akan munculnya inovasi baru, jika dikaitkan dengan nama kandidat yang muncul itu. Pasalnya, nama-nama kandidat yang muncul sekarang itu sangat mudah ditelusuri prestasi dan kinerjanya.

“Gerindra, PKB, PDIP, Golkar dan PPP sekarang terlihat akan mengusung kader internalnya. Tapi calon diluar parpol juga bisa muncul seiring dengan situasi politik daerah yang terus berkembang,” jelas Maulana kepada via pesan elektriknya, Kamis (04/04/2024).

Memang harus diakui, urai Maulana, bagi kader partai yang masih menunggu pelantikan Anggota DPRD untuk mengikuti pencalonan di pilkada itu sangat berat. Karena hal itu, jelas Maulana, terkait waktu dan ongkos politik yang telah dipakai saat pileg.

“Sejatinya, jika partai ingin mengusung kader, seharusnya partai fokus menyiapkan kadernya untuk maju di pilkada. Sehingga konsentrasi dan dana politiknya tidak terberai kemana-mana ke pileg misalnya,” tegas Maulna.

Ditempat terpisah Staf Pengajar Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung, Nandang Suherman berharap agar pilkada mendatang harus dijadikan momentum untuk lahirnya pemimpin baru yang lebih peduli, progresif dan inovatif. Hal itu agar kondisi dan lajunya Pemkab Tasik ke depan tidak “berjalan ditempat”.

Baca Juga: Atasi Kemacetan Arus Mudik Dijalur Selatan KNKT Lakukan Sinergi dengan Ditjen Hubdat Kemenhub & Polres Garut

Selain itu, Nandang berharap adanya semacam kolaborasi dengan menyertakan orang baru atau anak muda. Sehingga, kata dia, akan muncul perkawinan program dan pemikiran yang baru untuk kemajuan Kab. Tasik ke depan.

“Saya kira itu yang paling sederhana, jika memang hanya nama-nama itu yang muncul dalam peta pilkada Kab. Tasik. Tapi mungkin akan muncul juga nama-nama lainnya yang lebih gress dan progresif,” tutur Nandang.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah