Network
DESKJABAR – Pada Ramadhan 2024 bulan Maret ini, harga bahan pangan beras sudah turun harga. Tetapi ada fenomena lain, yaitu harga gula dan minyak goreng merangkak naik, di Kota Bandung.
Diketahui, gula, khususnya gula putih dan minyak goreng, merupakan kebutuhan pokok yang sangat diminati pada bulan Ramadhan. Sebab, banyak menu ta’jil berupa sesuatu yang manis dan goreng-gorengan, menjadi favorit menu buka puasa.
Tetapi sejauh ini belum terjadi berebut pembelian gula dan minyak goreng, baik pada pasar tradisional maupun pasar ritel. Sebelumnya, pembelian gula dan minyak goreng pernah dibatasi, terutama pada pasar ritel.
Turunnya harga beras, merupakan harapan para konsumen umum untuk bahan pokok pangan ini. Tetapi petani yang kini mulai panen raya padi, was-was harga gabah hasil panen mereka menjadi turun.
Baca Juga: Panen Raya Padi 2024 Melimpah, Muncul Dilema Harga Beras dan Harga Gabah, Konsumen vs Petani
Gambaran harga
Menurut Ketua Aslupama (Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat) Jawa Barat, Agus Widodo, kepada DeskJabar, di Bandung, Rabu, 20 Maret 2024, harga beras sudah mulai turun. Untuk beras harga medium sudah pada Rp 14.000/kg dan premium Rp 15.000/kg di pasaran.
Untuk pasar ritel, harga beras sudah ada relaksasi menjadi Rp 14.900/ kg, dari sebelumnya di Rp 13.950/kg. Lain halnya untuk cabe-cabean juga sudah mulai trun menjadi Rp 55.000 tingkat petani.
“Yang naik, adalah harga gula dan minyak goreng, ada kenaikan Rp 400-600 rupiah per liter. Permintaan pasar memang sedang tinggi,” ujar Agus Widodo.
Soal penyebabnya, disebutkan, karena pada bulan Ramadhan, sebagian besar masyarakat, ketika buka puasa mengkonsumsi gorengan dan yang manis-manis.
