KRONOLOGI dan Penyebab Puting Beliung di Kertasari Kabupaten Bandung Tadi Siang, Ini Infor Resmi BMKG

- 24 Februari 2024, 20:37 WIB
Breaking news, angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Breaking news, angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. /Dok


DESKJABAR - Tornado Bandung cukup mengagetkan, terjadi di Rancaekek Kabupaten Bandung dan Jatinangor Sumedang secara bersamaan, sehari kemudian disusul di Majalaya Kabupaten Bandung, dan tadi siang terjadi lagi angin puting beliung di Kampung Citawa Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Sabtu 24 Februari 2024 sekitar pukul 14.02 hingga 14.30 WIB.

Banyak yang bertanya apa penyabab puting beliung yang terjadi berturut turut di Kabupaten Bandung padahalnya sebelumnya tidak terjadi seperti itu, BMKG Jawa Barat pun memberi pernyataan resmi soal puting beliung yang baru saja terjadi tadi siang.

Tidak hanya penyebab puting beliung di Kertasari Kabupaten Bandung juga diungkap kronologi sampai terjadinya angin puting beliun di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung yang terjadi berturut turut.

Baca Juga: Amukan Angin Puting Beliung Sapu Majalaya Kemarin Sore, Videonya Viral, Suasana Mencekam

Baca Juga: UPDATE TERBARU Tornado di Bandung, Puting Beliung di Rancaekek dan Sumedang Ternyata Terjadi Juga di Majalaya


Penyebab Puting Beliung

BMKG pun mengungkap tentang penyebab puting beliung yang terjadi berturut turut di Kabupaten Bandung Jawa Barat, Teguh Rahayu Kepala Stasiun BMKG Bandung malam ini mengungkapkan bahwa kejadian puting beliung itu tidakt ergantung pada terain atau topografi.

"Jadi pertumbuhan PB bisa terjadi baik di dataran rendah ataupun terrain pegunungan, walaupun kejadian PB di terrain pegunungan jauh lebih langka dibandingkan di kawasan dataran terbuka," ujar Teguh Rahayu saat memberikan keterangan resminya Sabtu malam kepada awak media mengomentari terjadinya berturut turut puting beliung di Kabupaten Bandung.

Dijelaskan Teguh Rahayu, bila terlihat dari beberapa kejadian, puting beliung yang terjadi memang bersumber di wilayah pegunungan atau dataran tinggi dan kemungkinan besar disebabkan oleh dua hal, yakni labilitas atmosfer tinggi dan trend penurunan tekanan yang besar sehingga terjadinya angin puting beliung.


Kronologi Kejadian Puting Beliung Tadi Siang

Telah terjadi angin puting beliung di Kp. Citawa Desa Tarumajaya Kec. Kertasari Kab. Bandung pada siang hari sekitar Pukul 14.02- 14.30 WIB, yang mengakibatkan 16 rumah mengalami kerusakan di bagian atap.

Kronologi kejadian itu, berdasarkan informasi dari BPBD Prov. Jawa Barat dilaporkan telah terjadi angin puting beliung di Kp. Citawa Desa Tarumajaya Kec. Kertasari Kab. Bandung pada siang hari antara Pukul 14.02- 14.30 WIB, yang mengakibatkan 16 rumah mengalami kerusakan di bagian atap.

Analisis cuaca Sementara :

1. Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb sangat basah yakni berada pada rentang antara 65-95 %.

2. Ex TC Lincoln masih terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, selatan Bali, terpantau pula adanya sirkulasi siklonik di Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan angin (konfluensi) di sepanjang Pulau Sumatera bagian selatan hingga ke Pulau Jawa termasuk Jawa Barat, serta belokan (shearline) di Samudera Hindia bagian barat hingga selatan Jawa Barat, kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan disekitar wilayah konfluensi, dan belokan angin.

Angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. /NETIZEN PRFM
Angin puting beliung menyapu Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. /NETIZEN PRFM

 

3. MJO berada pada kwadran 3 (kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia); Gelombang tipe Kelvin aktif disekitar Sumatera bagian selatan, Selat Sunda hingga Laut Jawa Bagian barat.

4. Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang di Jawa Barat, Majalaya Kabupaten Bandung Dilanda Puting Beliung

Peringatan Dini :

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem wilayah Jawa Barat telah dibuat oleh Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat diseminasikan pada tanggal 24 Februari 2024 mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 14.27 WIB sebanyak 2 kali. Wilayah terdampak kejadian cuaca ekstrem / bencana Hidrometeorologi dan masih kami pantau hingga saat ini.

 

REKOMENDASI :

1. Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

2. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

3. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah