Tim PKM Unla Gagas Inovasi Budidaya Maggot, Warga Kelurahan Sukamiskin Bandung Langsung Respon

- 20 Februari 2024, 22:08 WIB
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah organik, PKM Unla gelar sosialisasi/Dokumentasi PKM Unla
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah organik, PKM Unla gelar sosialisasi/Dokumentasi PKM Unla /

DESKJABAR - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Langlangbuana (PKM Unla) terus aktif mensosialisasikan pengelolaan sampah organik dalam upaya peningkatan kesadaran lingkungan.

Giat sosialisasi peningkatan kesadaran lingkungan kepada masyarakat oleh Tim PKM Unla adalah bentuk pengabdian akademisi, dipusatkan di Kelurahan Sukamiskin, Kota Bandung tepatnya di Gedung Serbaguna RW 05.

Menurut Ketua PKM Dr. Diani Indah, M,Si yang didampingi anggota tim Dr. Indriyati Kamil,S.IP.,M.Si dan Dinna Charisma,S.E.,M.M, mengatakan Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengurangan sampah organik sebagai langkah konkret dalam mengelola limbah.

Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal dan Lokasi Operasi Pasar Beras Murah di Bandung, Berlangsung Hingga 1 Maret 2024

Sekaligus mengadakan Pelatihan Inovasi budidaya maggot bagi warga di daerah tersebut. Disebutkan, pihaknua berniaylt membawa solusi inovatif untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar.

"Melalui pelatihan budidaya maggot, kami berharap dapat mengajarkan warga cara memanfaatkan sampah organik menjadi sumber daya yang bernilai," kata Diani Indah.

Libatkan RW Lain

Menurut Diani,  pihaknya tidak hanya melibatkan satu RW saja, akan tetapi mengajak RW lain yang telah mandiri dalam budidaya maggot untuk berbagi pengalaman dengan RW 05 di Kelurahan Sukamiskin.

Pelatihan ini diarahkan untuk memberikan pemahaman kepada warga Kelurahan Sukamiskin terkait proses dan manfaat budidaya maggot sebagai alternatif untuk mengelola sampah organik.

Di tempat yang sama Dr. Indriyati, anggota tim PKM, menyoroti pentingnya penanganan sampah organik secara bijak. Ia mengatakan, dengan budidaya maggot, kita dapat menghasilkan pupa yang kaya nutrisi untuk pakan ternak atau pupuk organik.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jadi Menteri? Keuntungan Bagi Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024: Bagaimana dengan Uu?

"Ini adalah langkah kecil namun berdampak besar dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah," kata Indri.

Hal yang sama disampaikan Dinna Charisma, anggota tim PKM Unla. Ia menekankan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga.

"Kami tidak hanya mengajarkan tentang lingkungan, tapi memberikan pelatihan pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi dan digital marketing," kata Dinna.

Pupuk organik yang dihasilkan dari budidaya maggot ini, lanjutnya, dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga. Terlebih saat ini masih sangat sedikit produksi maggot yang ada di pasaran, bahkan belum ada yang menjualnya melalui e-commerce.

Tim PKM Unla sepakat dan berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menjaga keberlanjutan pola hidup bersih dan sehat di Kelurahan Sukamiskin khususnya RW 05.

Melalui kerja sama yang baik antara universitas dan masyarakat, diharapkan bisa mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Sementara itu warga RW 05 Kelurahan Sukamiskin ikut berpartisipasi dalam pelatihan ini, terlihat antusias dan bersemangat untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.

"Dengan upaya kolaboratif seperti ini, diharapkan masyarakat dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," tutur Ketua Tim PKM Unla Diani Indah.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah