Network
DESKJABAR - Kurang lebih satu bulan lagi sampai di 14 February 2024. Seperti diketahui pada hari itu bangsa ini dari Sabang sampai Merauke akan menggelar pesta demokrasi, Pemilu 2024, Pileg dan Pilpres.
Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi menyatakan pihaknya dan jajarannya telah siap untuk menyelenggarakan pemilu 2024 di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Kucing, Benarkah Bikin Susah Hamil ?
"Kami sudah sangat siap," kata Ogi, Senin, 15 Januari 2024.
Termasuk, kata dia, kelengkapan logistik pemilu, surat suara untuk pileg (DPRD Kabupaten, DPRD provinsi dan DPR RI) dan surat suara Pilpres sudah siap.
"Untuk logistik kami juga sudah siap," ucap Ogi.
Ogi mengatakan, pelaksanaan sortir lipat surat suara untuk pileg dan pilpres telah rampung pada Jumat, 12 Januari 2024.
Secara keseluruhan, jelas dia, kualitas surat suara relatif bagus. Adapun, jumlah surat suara yang rusak tidak terlalu banyak dan sudah bisa diantisipasi.
"Kalau pun rusak karena memang sobek, selebihnya kalau tinta noda relatif tidak terlalu banyak, jadi relatif cukup bagus dan angka kerusakan juga tidak terlalu banyak," jelasnya.
Adapun untuk total pemilih di Sumedang tercatat, 896.508 pemilih, Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Dan mulai hari ini, Senin, 15 Januari 2024, KPU Sumedang akan mulai merangkai kotak suara dan setelah itu akan dilakukan pengesetan surat suara beserta kelengkapannya.
"Perkiraan akhir Januari paling telat awal Februari kami akan melaksanakan distribusi logistik ke kecamatan-kecamatan," kata Ogi.
Para pekerja sortir lipat surat suara pemilu 2024 mengantri untuk pengambilan upah di kantor KPU Sumedang, Jalan Prabu Gajah Agung, Minggu, 14 Januari 2024
Ratusan Pekerja Sortir Lipat Surat Suara Gajihan
Sortir lipat surat suara telah rampung pada Jumat, 12 Januari 2024 beberapa hari lalu yang dikerjakan sejak 28 Desember 2023 lalu.
KPU Sumedang melibatkan warga setempat sekitar kantor KPU Sumedang, di Jalan Prabu Gajah Agung, Sumedang dan di sekitar GOR Tadjimalela.
Ada sebanyak 700 orang yang mayoritas perempuan pekerja sortir lipat surat suara KPU Sumedang.
Mereka mengantri untuk menerima upah di kantor KPU Sumedang. Masing-masing pekerja mendapatkan upah yang berbeda-beda.
"(Upah yang diterima) beda-beda setiap orang, dapatnya tergantung jumlah hasil pekerjaannya. Rata-rata per hari bisa dapat Rp 200 ribu jadi kalo 6 hari bisa mencapai Rp 1,2j juta," jelas Ketua KPU.
Awalnya sortir lipat, dijelaskan Ogi, dilakukan dengan melibatkan 100 orang pekerja dengan 3 shift.
Namun, dievaluasi termasuk karena gempa Sumedang dan tempat awal tidak memadai akhirnya dipindahkan ke lokasi yang lebih luas.
Pekerja direkrut kembali dan dari 100 pekerja bertambah menjadi 350 pekerja, bertempat di GOR Tadjimalela.
Khawatir tidak terkejar, kata Ogi, pihaknya kembali menambah jumlah pekerja menjadi 700 orang.
"Mereka lakukan rekrutmen, dan mereka (pekerja) warga setempat sekitaran KPU. Untuk proses rekrutmen kami koordinasi dengan RT RW," kata dia.
Saat ditanya, sistem rekrutmen pekerja sortir surat suara tidak meluas ke selain dari tempat di dekat KPU, Ogi menjelaskan, bahwa itu kaitannya dengan keamanan surat suara.
"Kalau untuk itu pertimbangan keamanan, khawatir terjadi apa-apa pada surat suara. Ketika datang pun surat suara dilakukan pengawasan dan pengawalan yang ekstra dengan pengawalan dari pihak Kepolisian," jelasnya.***
