DESKJABAR - Banjir lumpur terjang pemukiman warga di dua wilayah berbeda dan berdampingan, yaitu Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, setelah sebelumnya hujan mengguyur wilayah itu pada Kamis 11 Januari 2024.
Banjir lumpur tersebut merupakan sisa banjir bandang yang terjadi pada Kamis 11 Januari 2024, setelah hujan deras mengguyur Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung yang menimbulkan sungai Citarum debit airnya naik dan meluap.
Baca Juga: Banjir Bandang di Bandung Sisakan Lumpur dan Sampah, Warga tak Bisa Mandi
Ketinggian banjir lumpur di Dayeuhkolot dan Baleendah mencapai ketinggian 1 meter. Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat setempat, yang rumahnya menjadi korban banjir bandang dan menyisakan endapan lumpur.
Bukan 10 cm tapi 1 meter
"Lumpurnya sanes 10 cm, 1 meter pa (lumpurnya bukan 10 cm tapi 1 meter pa)," tulis H Kusnadi tokoh masyarakat di Dayeuhkolot.
H Kusnadi diketahui sebagai anggota dewan Provinsi Jabar dari Partai Golkar. Ia pun adalah salah seorang korban banjir bandang yang menerjang tempat kediamannya, serta menyisakan endapan lumpur sangat tebal.
Di sisi lain seorang warga Baleendah Nandang mengatakan, endapan lumpur yang sangat parah menerjang rumah anggota dewan provinsi tersebut. Karena saat banjir bandang menerjang, kata Nandang, luapan air sungai nyaris merendam rumahnya, yang tepat berada di pinggir sungai.
"Parah d Ten Abeh mah pa budi. D depan rumah Abeh mah satuur lumpur na g," tulis Nandang di chat WhatsApp pada Sabtu 14 Januari 2024 pukul 17.34 WIB.
Ia menyebutkan endapan lumpur yang menerjang pemukiman warga dan berada di sekitar aliran sungai Citarum mencapai 1 meter, kondisinya sangat parah.