Network
DESKJABAR - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjelaskan dugaan sementara penyebab terjadinya insiden tabrakan adu banteng KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat 5 Januari 2024 pukul 06.30 WIB.
Dalam peristiwa itu, sebanyak empat orang dilaporkan meninggal dunia, 37 orang luka-luka dan kini dirawat di 4 rumah sakit yang ada di Bandung. Satu dari empat yang meninggal adalah masinis KA Lokal Bandung Raya.
"Untuk sementara korban meninggal dunia empat orang," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo dalam keterangannya.
Baca Juga: UPDATE 4 Meninggal 37 Luka-Luka Akibat Tabrakan KA Turangga: INI DATA SELURUH KORBAN!
Baca Juga: Inilah Profil KA Turangga yang Bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka
"Korban luka-luka 37 orang dievakuasi ke RSUD Cicalengka, AMC, Edelweis, Sentosa," tambah Ibrahim Tompo.
Pada saat terjadi kecelakaan, KA Turangga relasi Surabaya-Bandung sedang membawa 287 penumpang. Sedangkan KA Lokal Bandung Raya dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka,
sedang mengangkut 191 penumpang.
Hingga Jumat 5 Januari 2024 sore, para petugas gabungan yang terdiri kepolisiam, Basarnas, Damkar dan Dinkes masih berupaya keas melakukan evakuasi.
"Kami masih melakukan upaya-upaya, dan kami membuat garis perimeter aman agar masyarakat tidak ada yang mendekat ke TKP," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo dalam keterangannya.
Penjelasan PT KAI
Di media sosial beredar informasi, penyebab insiden tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya itu diduga karena ada yang menghalangi jalur komunikasi, sehingga masinis dari kedua kereta api tersebut tidak dapat melihat dan berkomunikasi.
