Pabrik Gula di Cirebon Gunakan Tebu Unggulan Sendiri, Produk Dinas Perkebunan Jabar Dicuekin ?

- 7 Desember 2023, 06:30 WIB
Rakerda DPD APTRI Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, di Sangkan Hurip Kabupaten Kuningan, Rabu, 6 Desember 2023.
Rakerda DPD APTRI Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, di Sangkan Hurip Kabupaten Kuningan, Rabu, 6 Desember 2023. /Instagram @pt_rajawali2

DESKJABAR – Perusahaan negara pengelola pabrik gula di Jawa Barat PT PG Rajawali II menggunakan varietas tebu unggulan buatan BRIN-P3GI serta Thailand. Penggunaannya termasuk pada dua pabrik gula di Kabupaten Cirebon yang bermitra dengan petani tebu perkebunan rakyat di Kabupaten Cirebon dan Kab. Kuningan.

 

 

Pada lain tempat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat sudah membuat benih tebu khusus untuk di Jawa Barat dengan PSJT. Namun sejauh ini, belum ada gambaran, sejauh mana benih tebu PSJT apakah akan digunakan untuk para petani tebu di Jawa Barat.

Pihak PT PG Rajawali II Cirebon mengisyaratkan akan menggunakan varietas tebu unggulan sendiri produk BRIN-P3GI dan Thailand, pada Rakerda DPD APTRI Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, di Sangkan Hurip Kabupaten Kuningan, Rabu, 6 Desember 2023.

 Baca Juga: Dinas Perkebunan Jawa Barat Produksi Benih Tebu, Dukung Kebangkitan Tebu Rakyat dan Pabrik Gula

Direktur Utama PT PG Rajawali II, Wahyu Sakti pada sambutannya, menyebutkan, untuk mendukung peningkatan protas tebu/ha petani mitra, PT PG Rajawali II telah bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) untuk mendapatkan varietas terbaik di lingkungan PT PG Rajawali II.

Bahkan PT PG Rajawali II juga telah bekerjasama dengan Thailand untuk mengembangkan varietas unggulan di PT PG Rajawali II.

PT PG Rajawali II juga terus berinovasi (untuk meningkatkan protas tebu) dengan menciptakan Pembenah Tanah Organik Cair (PTOC) yang mampu memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah sehingga menjamin hara di dalam tanah tersedia dan bisa diserap oleh tanaman tebu secara efektif dan efisien, sehingga protas tebu/ha menjadi meningkat.

 Baca Juga: Pabrik Gula di Cirebon Budayakan Kontrol Perkebunan Tebu Pakai Sepeda

Mekanisasi tebang

Wahyu Sakti juga mengatakan, bahwa usaha perkebunan tebu di Jawa Barat menghadapi kendala mulai berkurangnya tenaga manual untuk menebang. Untuk mengatasinya, PT PG Rajawali II mempertimbangkan untuk beralih ke tebang secara mekanisasi.

PT PG Rajawali II merencanakan tebang mekanis di HGU PG Jatitujuh Majalengka dan PG Subang untuk menjamin pasokan tebu sesuai kapasitas giling pabrik sehingga pabrik beroperasi secara efektif dan efisien.

Dikatakan pula, PT PG Rajawali II juga akan menghidupkan kembali PG Subang pada tahun 2026. Jadwal dihidupkannya kembali PG Subang terundur dari jadwal semula rencananya tahun 2024.

 

 

Menurut Wahyu Sakti, “Rencana dihidupkannya kembali PG Subang, dengan mempertimbangkan antusiasme petani non tebu untuk berbudidaya tebu yang terus meningkat. Juga komitmen petani tebu meningkatkan protas dan luasan lahan kebun tebu serta untuk mendukung swasembada gula konsumsi nasional”.

Sementara itu, Kepala Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Anton Nurholis, belum memberikan komentar dan gambaran soal sejauh mana rencana pengenalan dan penggunaan benih tebu PSJT bagi para petani tebu di Jawa Barat. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @pt_rajawali2


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah