Bandung Raya tolok ukur penanganan sampah
Sementara itu, Kepala Dinas LH Jawa Barat, Prima Mayaningtyas mengatakan, persoalan sampah di Bandung Raya saat ini menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi penanganan dan pengelolaan sampah di Jawa Barat.
Dan Prima pun mengapresiasi mesin pengolahan sampah yang diluncurkan Hejo Tekno ini. Diharapkan bisa menjadi percontohan dan bisa menangani permasalahan sampah yang sekarang ini jadi polemik di Bawa Barat, sepertinya di TPA Sarimukti yang kondisinya sudah overload.
"Persoalan sampah tidak ada hentinya, seperti contoh di Bandung Raya, total produksi sampah sebanyak 2.000 ton per hari. Sementara distribusi sampah ke TPA Sarimukti sudah dibatasi 50 persen akibat overload. Kita berharap mesin yang baru diresmikan ini menjadi titik terang pengolahan sampah di Jawa Barat," harap Prima.
Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Melawan, Polda Jabar Dipraperadilankan
Sampah jadi nilai ekonomis
CEO Hejo Tekno Betha Kurniawan mengatakan, KAMISAMA merupakan program pengelolaan sampah yang mengedepankan konsep kawasan pengelolaan sampah terpadu dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Tujuannya, kata dia, mengurangi volume sampah, terlebih lagi saat ini sampah ini menjadi bahasan penting karena overload seperti yang terjadi di Sarimukti.
"Sehingga dengan adanya pola KAMISAMA seperti ini sampah akan diolah dirancang sumber daya yang memiliki daya jual, serta nilai ekonomis yang tinggi," kata Betha.
Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Orang Yahudi Cerdas, Jenius, dan Memiliki IQ Tinggi, Bunda Wajib Tahu
Diharap jadi contoh untuk daerah lain
Betha mengatakan peresmian TPS KAMISAMA di Kota Banjar ini merupakan kali pertama. Dia berharap ini akan menjadi proyek percontohan bagi daerah lainnya.
Betha mengatakan, ada lima daerah di Jawa Barat yang menerapkan mesin pengolahan sampah dari Hejotekno ini.