"Di luar (Jawa Barat ada) Semarang dan Morowali Utara juga sudah menunggu kerja sama ini," kata Betha.
Mesin yang diciptakan ini, kaya akan fungsi dan manfaat. Sampah yang diolah dengan berbagai tahapan kemudian bisa dimanfaatkan lagi menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
"Kita memiliki banyak mesin pengolah sampah yang bisa menjadi solusi permasalahan terkait pengelolaan sampah. Mesin yang kami buat ini bisa mengolah sampah organik menjadi arang, nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Kemudian sampah non organik bisa jadi energi terbarukan. Kemudian residunya bisa menjadi abu yang bisa dibuat untuk bahan paving block," bebernya.
Mesin bisa proses 10 ton sampah per hari
Sementara itu, Komisaris Hejo Tekno atau Ketua Umum Gerakan Hejo Eka Santosa, menjelaskan soal kinerja mesin yang baru saja diluncurkan ini.
Menurut dia, mesin ini bisa memproses 10 ton sampah per hari, bahkan jumlahnya bisa dioptimalkan dengan menerapkan dua shift kerja.
Baca Juga: Pileg 2024, Kenali Caleg DPRD Jabar dari Partai Nasdem untuk Dapil Kota dan Kabupaten Tasikmalaya
Eka mengaku bangga dengan capaian ini. Pasalnya, selain menangani persoalan sampah yang kian berkecamuk di Jawa Barat, mesin ini bisa membuat sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Bahkan, dalam waktu dekat akan menggandeng UMKM untuk penyalurannya.
"Kami juga ke depan akan menggandeng UMKM, karena sampah yang diproduksi di sini (KAMISAMA) akan menghasilkan hasil olahan sampah yang bisa dimanfaatkan lagi, baik sebagai pupuk, bahan bakar energi terbarukan, dan lain-lain," pungkasnya. ***