Dengan adanya Tol Getaci, sektor pariwisata di Jabar dan Jateng bagian Selatan dipastikan akan lebih bergairah dan berprospek lebih cerah dibandig sebelum ada jalan tol.
Selain itu, sebagai jalur logistik, Tol Getaci juga sangat bermanfaat untuk memberikan efisiensi melalui penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu tempuh yang menjadi sangat singkat.
Diminati investor China
Semula, pembangunan Tol Getaci akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 segmen Gedebage-Tasikmalaya dan Tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap. Belakangan pemerintah merubah segmen Tahap 1 dari Gedebage-Tasikmalaya diperpanjang menjadi Gedebage-Ciamis.
Bersamaan dengan perubahan itu, pemerintah telah memutuskan segmen Gedebage-Ciamis sejauh kurang lebih 90 km akan menjadi prioritas untuk dibangun terlebih dahulu dan ditargetkan tersambung pada tahun 2024.
"Ini yang paling dibutuhkan, saya kira kita akan mengerjakan yang bagian Gedebage hingga Ciamis terlebih dahulu," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada peresmian Tol Cisumdawu di Sumedang beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Akan Dibangun Tol Menghubungkan Cipali dengan Getaci, Lewat Kuningan Melingkari Gunung Ciremai
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Tol Getaci sudah menjalankan market sounding. Hasilnya, ada bebarapa perusahaan diantaranya nvestor China yang tertarik menggarap Tol Getaci.
"Setidaknya ada dua investor China yang menyatakan minatnya secara langsung (menggarap Tol Getaci). Yang lokal (antara lain) ada Jasa Marga," kata Herry kepada media di Kantor Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI), Jakarta Selatan.***