Ridwan Kamil Bisa KO, 3 Mantan Kepala Daerah Ini Berpotensi Mengalahkan di Pilgub Jabar 2024

- 11 Oktober 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Gedung Sate tempat Gubernur Jabar berkantor. Kontestasi Pilgub Jabar 2024 semakin memanas. Ridwan Kamil yang akan maju lagi di Pilgub Jabar 2024 bisa KO berpotensi dikalahkan 3 mantan kepala daerah yang sama-sama menyatakan diri akan maju memperebutkan kursi Jabar 1.
Ilustrasi Gedung Sate tempat Gubernur Jabar berkantor. Kontestasi Pilgub Jabar 2024 semakin memanas. Ridwan Kamil yang akan maju lagi di Pilgub Jabar 2024 bisa KO berpotensi dikalahkan 3 mantan kepala daerah yang sama-sama menyatakan diri akan maju memperebutkan kursi Jabar 1. /PRMN/

DESKJABAR - Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar 2024) yang akan diselenggarakan pada Pilkada Serentak tanggal 27 November 2024 diprediksi akan seru dan berlangsung panas.

Pasalnya, Ridwan Kamil yang disebut-sebut akan maju kembali di Pilgub Jabar 2024 untuk periode kedua kalinya, kali ini tidak bisa melenggang dengan leluasa. Ia akan dikeroyok oleh 3 sosok mantan kepala daerah dari 3 partai politik (Parpol) yang berbeda.

Secara tersirat, ketiga mantan kepala daerah itu sama-sama sudah menyatakan diri  akan maju di Pilgub Jabar 2024 dan berambisi untuk memenangkannya merebut kursi Jabar 1.

Baca Juga: Ridwan Kamil Klaim Buat Perubahan di Kota Bandung, Netizen Keluhkan Banyak Pengamen

Selain itu, mereka juga sudah mendapat lampu hijau dari partainya masing-masing untuk maju di Pilgub Jabar 2024 bersaing dengan Ridwan Kamil.   

Hitung-hitungan di atas kertas, sejumlah pengamat memang mengakui Ridwan Kamil sebagai Cagub incumbent memiliki kans yang paling besar untuk memenangi duel di Pilgub Jabar 2024.

Namun begitu, 3 sosok mantan kepala daerah itu bukanlah sosok sembarangan. Ketiganya pernah dipercaya rakyat untuk memimpin daerahnya masing-masing selama dua periode.

Sebab itu mereka disebut-sebut memiliki investasi pemilih suara yang kuat dan tentu saja memiliki pengalaman yang bisa diandalkan dalam memanaje pemerintahan.

Ketiga sosok  itu adalah Dedi Mulyadi mantan Bupati Purwakarta, Uu Ruzhanu Ulum mantan Bupati Tasikmalaya dan Bima Arya (kini masih menjabat Wali Kota Bogor).

Khusus Dedi Mulyadi dan Uu Ruzhanul Ulum, dua figur ini sudah terlebih dahulu dalam berbagai kesempatannya kerap menyatakan diri akan maju di Pilgub Jabar 2024.

Sedangkan Bima Arya muncul belakangan, dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Amanan Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat dikonfirmasi wartawan akhir September 2023 lalu.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik Tol Getaci: Ada Terowongan, Penuh View Menawan, Tak Bikin Jenuh Melewatinya

"Ada banyak kader PAN yang potensial untuk maju sebagai cagub di Pilkada Provinsi Jawa Barat. Nama-nama itu Eddy Soeparno, Bima Arya, Desy Ratnasari, dan Sigit Purnomo," kata Viva Yoga.

Dijelaskan Viva, dari 4 kader itu memang belum ada nama yang mengerucut untuk dipilih maju di Pilgub Jabar 2024. Namun sejumlah pengamat mengatakan, Bima Arya adalah sosok yang paling potensial bersaing dengan Ridwan Kamil.

Profil 3 mantan kepala yang bisa bikin KO Ridwan Kamil

Untuk mengenal lebih jauh 3 sosok potensial yang digadang-gadang akan bisa bersaing bahkan mampu meng-KO mengalahkan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024, berikut sekilas masing-masing profilnya:

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi, pria kelahiran Subang 11 April 1971, adalah mantan Bupati Purwakarta dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.

Dedi Mulyadi meraih gelar Sarjana Hukum (SH) dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta pada tahun 1999. Semasa kulah ia sudah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.

Sejumlah pengamat mengatakan, Dedi Mulyadi sebagai satu-satunya kandidat Cagub kuat dalam Pilgub Jabar 2024, seandainya harus bertarung melawan Ridwan Kamil sekalipun.

Hal itu diakui Firman Manan, Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) beberapa pekan lalu di Bandung.

Baca Juga: Ridwan Kamil Panen Penawaran: Ada Pilgub Jabar+DKI, Menteri hingga Cawapres, Mana yang Dipilih? INI KATA DIA!

Dia mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, Dedi Mulyadi satu-satunya kandidat Cagub kuat yang bisa menjadi pesaing Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2024.

Kiprah Dedi Mulyadi di pemerintahan, berawal dari terpilihnya dia sebagai Bupati Purwakarta periode 2008-2013 pada Pilkada Purwakarta 2008 berpasangan dengan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya.

Sebagai informasi, sebelum terpilih menjadi Bupati, Dedi Mulyadi terlebih dahulu menjai Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008).

Pada Pilkada Purwakarta selanjutnya, ia kembali terpilih menjadi Bupati untuk masa jabatan keduanya yaitu periode 2013–2018.

Selepas tak lagi jadi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin.

Pada saat Pilgub 2018, ia pernah menjadi Cawagub Jabar mendampingi Dedy Mizwar sebagai Cagub diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional, Namun kalah oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

 

Beberapa bulan lalu Dedi Mulyadi mundur dari Partai Golkar yang telah membesarkan namanya selama ini, dan menyatakan diri masuk Gerindra.

Baca Juga: DIBANGUN Awal 2024, Lahan di 27 Desa di Kabupaten Bandung Ini Tergusur Tol Getaci, Desa Mana Paling Terdampak?

Kepindahan Dedi Mulyadi ke Gerindra konon dalam upaya memuluskan pencalonannya untuk maju sebagai Cagub di Pilgub Jabar 2024 karena di Golkar ada Ridwan Kamil yang Januari 2023 lalu masuk Golkar.

Keseriusan Dedi Mulyadi untuk maju di Plgub Jabar 2024 ditegaskannya  pada acara deklarasi Prabowo Mania Jawa Barat, di Kuningan beberapa waktu lalu.

Pada momen di hadapan para kader Geribdra itu Dedi mengatakan, mencalonkan diri sebagai Cagub pada Pilgub Jabar 2024 merupakan kesempatan yang paling mungkin terlaksana.

"Saya jadi camat tidak mungkin, saya menjadi bupati dua periode (lagi) tidak mungkin, paling mungkin jadi gubernur,"  kata Dedi Mulyadi.

Uu Ruzhanul Ulum

Uu Ruzhanul Ulum, mantan Wakil Gubernur Jabar yang habis masa jabatannya bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 5 September 2023 lalu adalah mantan Bupati Tasikmalaya dua periode.

Uu Ruzhanul Ulum kelahiran Tasikmalaya 10 Mei 1969 merupakan sarjana lulusan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya tahun 1997.

Pada tahun 2011, Uu Ruzhanul Ulum bersama wakilnya Ade Sugianto berhasil memenangkan pilkada Kabupaten Tasikmalaya untuk Periode 2011-2016.

Selanjutnya Uu Ruzhanul Ulum mencalonkan diri kembali dan terpilih menjadi Bupati Tasikmalaya untuk periode keduanya 2016-2021. Namun ia mengundurkan diri karena terpilih menjadi Wagub Jabar pada tahun 2018

Baca Juga: Ridwan Kamil Ditolak Sekber Ganjar Jabar, Hasil Survei Sebut RK Justru Paling Unggul Dampingi Ganjar

Dia sangat percaya diri untuk maju di bursa Cagub Pilgub Jabar 2024. Dalam berbagai kesempatan sering sosialisasi pencalonannya itu secara intens.

Sebagai petahana Wagub Jabar, Kang Uu, demikian sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum memang lebih diuntungkan baik dari segi popularitas maupun kedekatannya dengan masyarakat Jabar.

Paling tidak Uu Ruzhanul Ulum, meski harus diakui berada di belakang bayang-bayang Ridwan Kamil, memiliki investasi suara dan masih adanya dukungan birokrasi.

Bima Arya Sugiarto

Nama lengkapnya Dr. H. Bima Arya Sugiarto. Namun pria kelahiran Bogor 17 Desember 1972 ini akrab disapa dengan panggilan Bima Arya.

Bima Arya saat ini masih menjabat Wali Kota Bogor untuk periode kedua (2019-2024). Sebelumnya ia menjadi Wali Kota Bogor periode pertama (2014-2019).

Sesuai konstitusi, jika Bima Arya maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilgub Jabar 2024, maka ia harus mundur dari Wali Kota Bogor.

Bima Arya adalah lulusan Sarjana Hubungan Internasional di FISIP Unpar Bandung tahun 1996. Dua tahun kemudian (1998) dia mendapatkan gelar Master of Arts untuk Studi Pembangunan di Monash University Melbourne, Australia.

Kemudian pada 2006 lalu, Bima kembali menambah gelarnya sebagai Doktor Ilmu Politik, yang ditempuhnya di Australian National University Canberra, Australia.

Selain aktif di partai politik, Bima juga dikenal sebagai akademisi. Dia sempat mengajar di beberapa kampus ternama di Indonesia. Antara lain dosen Fisip di Unpar (1998-2001). Lalu tahun 2001 sampai sekarang, dosen di Universitas Paramadina.

Baca Juga: Disinyalir Banyak Pihak Terlibat, HMI Jabodetabeka-Banten Minta KPK Usut Tuntas Kasus Korupsi di Kementan

 

Pengalaman organisasi dan kepemimpinannya membuat Bima Arya juga sering diminta menjadi konsultan di berbagai lembaga internasional, dan menjadi pembicara di berbagai forum mengenai isu-isu kebangsaan, kepemudaan dan kepemimpinan.

Selama menjabat Wali Kota Bogor, tak terhitung penghargaan yang telah diraihnya. Antara lain, penghargaan JDIH Terbaik I dari Kemenhumkam, Peringkat Ketiga Nasional Debitur Terbaik Kemenkeu.

Lalu  penghargaan Peringkat III BKN Award, penghargaan IGA (Innovative Government Award), penghargaan PeGi (Pemeringkatan e-Government INDONESIA).

Penghargaan Pemda Terinovatif dari Kemendagri, Best Government Officer For Accelerated Growth Pada Ajang People of The Year 2020.

Kemudian sebagai Pembina Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik Pada Wilayah I, penghargaan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) 2019, penghargaan SMART CITY 2019.

Di bawah kepemimpinan Bima Arya pula, Pemkot Bogor setiap tahun selalu mendapat Predikat WTP dari BPK.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x