Warga Gusuran Waduk Jatigede Sumedang Banyak Sukses Jadi Petani Perkebunan Sawit

- 4 Oktober 2023, 07:57 WIB
Suasana permukaan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, yang mengering, Selasa, 3 Oktiber 2023.
Suasana permukaan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, yang mengering, Selasa, 3 Oktiber 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pembangunan Waduk Jatigede Sumedang, Jawa Barat, banyak menyisakan aneka cerita. Disamping cerita sedih, ternyata ada juga yang munculkan cerita sukses menjadi petani perkebunan sawit. Kabarnya, kehidupan mereka kini lebih baik dibandingkan di tempat asalnya.

 

 

Puluhan orang warga asal Kecamatan Darmaraja, Sumedang, dikabarkan kini hidup sukses menjadi petani perkebunan sawit di Provinsi Riau, Pulau Sumatera. Mereka yang dikabarkan sukses tersebut, disebut-sebut karena ulet mengelola lahan penggantian melalui transmigrasi sejak lama.

Ketika tim DeskJabar mengunjungi Waduk Jatigede Sumedang yang sedang kekeringan, Selasa, 3 Oktober 2022, tampak cukup banyak orang sedang mengais rejeki. Mulai yang jualan di lahan Waduk Jatigede yang sedang kering, menyabit rumput, memunguti botol plastik bekas dan lain-lain.

Baca Juga: WADUK Jatigede Sumedang Surut Drastis, Jalan Raya Lama dan Makam Keramat Buyut Putih Muncul ke Permukaan

Cerita transmigrasi

Menurut dua warga Darmaraja sekitar Waduk Jatigede, Yosep (66), senada Jubaedah (64), sebenarnya cukup banyak warga sekitar yang kini berada di Riau, Sumatera. Mereka kini sudah sukses menjadi petani perkebunan sawit, dengan kehidupan rata-rata jauh lebih baik ketika di Darmaraja.

Yosep menyebutkan, salah seorang warga asal Darmaraja yang tanahnya terkena proyek Waduk Jatigede, asalah pamannya. Sejak tahun 1999 ikut transmigrasi bermukim ke Riau, dengan mendapat 1 hektar tanah dari pemerintah, yang kemudian ditanami kelapa sawit.

“Setahu saya sekitar puluhan orang yang kini sukses menjadi petani kelapa sawit di Riau. Mereka sampai kini tetap berkomunikasi bahkan sering pulang ke Darmaraja, mereka umumnya yang ulet memanfaatkan tanah dari transmigrasi sampai berhasil,” ujar Yosep, senada Jubaedah.

 

 

Namun, kata Yosep serta Jubaedah, banyak juga yang tidak betah di daerah transmigrasi. Mereka menjual tanahnya di daerah transmigrasi lalu pula ke Darmaraja, sedangkan tanahnya kemudian dibeli sesama transmigran lain sehingga kebun sawitnya kini luas.

Yosep menunjuk salah seorang warga yang sedang memunguti botol plastik di Waduk Jatigede. “Dia termasuk yang pulang dari daerah transmigrasi, uang hasil jual tanah sudah habis. Keahlian lain tidak punya di sini, akhirnya jadi pemulung,” ujar Yosep.

Sedangkan pria yang ditunjuk tersebut hanya mengakui, bahwa dirinya pernah transmigrasi ke Sumatera. Pria itu hanya singkat menyebutkan tidak betah di daerah transmigrasi, lalu pulang ke Darmaraja, namun kini usahanya hanya jadi pemulung di sekitar Waduk Jatigede.

Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang Surut, Banyak Desa yang Hilang Ditemukan Lagi

Transmigrasi lokal

Sementara itu, mantan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ruslan U Esfa, menunjukan lokasi di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, yang merupakan kawasan pemukiman transmigrasi lokal eks gusuran warga yang terkena proyek Waduk Jatigede Sumedang.

Menurut Ruslan U Esfa, rata-rata warga eks gusuran proyek Waduk Jatigede Sumedang, diberi tanah sekitar 8.000 meter persegi di Cikadu, Cianjur. Namun sejauh ini, masih banyak orang bersangkutan diketahui kembali ke Sumedang, sedangkan tanahnya sejak lama belum terurus.

 

Ruslan U Esfa mengatakan, ketika dirinya masih aktif menjadi Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, sudah menyusun pemberdayaan masyarakat eks gusuran Waduk Jatigede yang kini sudah berada di Cikadu, Cianjur.

“Tadinya mau dibuat semacam agroforestry, sebab banyak komoditas potensi pasarnya bagus. Tetapi saya kemudian keburu pensiun, sehingga tidak diketahui lagi nasib rintisan agroforestry pada lahan-lahan transmigrasi lokal eks warga gusuran Waduk Jatigede itu,” ucapnya.

Informasi muncul juga dari Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat, bahwa ada juga kelompok warga eks gusuran Waduk Jatigede yang dimukimkan di eks perkebunan teh Arinem, Pakenjeng, Garut. Tetapi kini pihak dinas belum mengetahui lagi sejauh mana nasib kehidupan mereka. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x