Selama memimpin Jabar dari tahun 2018 hingga berakhir pada 5 September 2023 yang lalu, sedikitnya ada 500 penghargaan yang berhasil diraih Ridwan Kamil atau Kang Emil ini.
Yang paling fenomenal, berkat kepemimpinan Ridwan Kamil, di Jabar kini sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal.
“Bahkan di Jabar kini terdapat ribuan desa mandiri dengan BUMDes yang mampu memberikan PAD bagi desanya masing-masing”, kata Kepala Bappeda Provinsi Jabar, Iendra Sofyan pada acara Bimtek Penyusunan Perencanaan Gerakan Menuju Smart Province Tahap 2 di Bandung, Selasa yang baru lalu.
Dalam posisinya sebagai incumbent atau petahana, Ridwan Kamil tentu saja memiliki keunggulan tersendiri dan bisa menjadi kekuatan sebagai modal di Pilgub Jabar 2024.
Keuntungan atau kekuatan lain dari orang nomor satu di Jabar itu kata pengamat politik dan pemerintahan dari Unjani Bandung, Arlan Siddha, adalah adanya dukungan birokrasi yang dijalankan. Orang birokrasi di seluruh Jabar pasti mengetahui seluk-beluk kinerja Kang Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Klaim Buat Perubahan di Kota Bandung, Netizen Keluhkan Banyak Pengamen
"Birokrasi bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat terkait kinerja Ridwan Kamil sebagai gubernur
bukan sebagai calon, tapi gubernur, itu salah satunya yang diuntungkan," jelasnya.
Bahwa bertarung kembali di Pilgub Jabar 2024 adalah pilihan tepat yang paling realistis bagi Ridwan Kamil, juga dikatakan Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan.
Dalam simulasi elektabilitas Cagub Jabar yang dilakukan IPRC beberapa waktu lalu, menurut Firman Manan, Ridwan Kamil masih paling tinggi mencapai 40 persen.
Status Ridwan Kamil sebagai incumbent, dan tingginya tingkat kepuasan masyarakat Jabar adalah yang membuat persentase Ridwan Kamil mampu melesat cukup tinggi.