Kang Dedi Mulyadi Jadi Tokoh Jawa Barat Paling Terkenal dan Disukai Versi Analisa Big Data

- 31 Mei 2023, 13:48 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto
Kang Dedi Mulyadi saat bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto /KDM



DESKJABAR – Big Data Jayabaya merilis hasil penelitian terbarunya terhadap sejumlah nama tokoh yang populer di Jawa Barat (Jabar). Hasilnya, Kang Dedi Mulyadi (KDM) memuncaki tokoh terpopuler di Jabar.

CEO sekaligus peneliti Big Data Jayabaya Gumilar Satriawan mengatakan hasil tersebut diolah melalui Engine-X yang kemudian me-extract data dari media sosial dan media online.

“Big data ini merangkum semua pembicaraan dan ketersukuaan yang kemudian diterjemahkan menjadi komentar negatif dan positif,” ujar Gumilar.

Baca Juga: 'Pohon Hayat' Karya Aulia Akbar Resmi Terpilih Menjadi Logo IKN

Dari data yang dihimpun sejak 1 Januari 2023 pukul 00.00 WIB hingga 31 Mei 2023 pukul 7.30 WIB telah terhimpun 28.655 data dari 35.761 net user.

Hasilnya, KDM menempati posisi pertama dengan meraih 36,6 persen. Disusul posisi kedua Ridwan Kamil dengan 32,7 persen, Mochamad Iriawan 9,4 persen, Bima Arya Sugiarto 5,4 persen, Uu Ruzhanul Ulum 4,3 persen, Desy Ratnasari 3,3 persen dan Ahmad Syaikhu 2,2 persen.

Selain itu ada ada sejumlah tokoh yang masuk dalam data dengan persentase satu persen yakni Ono Surono, Deddy Mizwar, Saat Mustofa, Cucun Syamsurizal, Mulyadi dan Taufik Hidayat.

“Berdasarkan variable keterkenalan dan ketersukaan masing-masing tokoh yang dalam konteks big data disebut subjek. Hasilnya Kang Dedi Mulyadi di posisi pertama,” katanya.

Menurutnya meski perhelatan Pilgub Jabar masih lama namun perbincangan di media sosial sudah ramai. Termasuk dinamika di masing-masing partai politik yang sudah mulai dinamis.

Gumilar meyakini hasil big data yang dimilikinya tak pernah jauh berbeda bahkan kerap mirip dengan hasil survei yang dilakukan lembaga kredibel lainnya yang meneliti tentang popularitas dan elektabilitas.

 Baca Juga: Polres Bogor: Long Weekend Pekan Ini Jalur Puncak Berlaku Ganjil Genap dan Sistem Satu Arah


Big data sendiri, kata Gumilar, bisa mempelajari perilaku kejadian masa lalu untuk menentukan langkah strategis di masa depan.

Ia mencontohkan pemilu Amerika Serikat yang memenangkan Donald Trump. Kemenangan tersebut tak lepas dari penggunaan analisa data. Sehingga hal tersebut bisa menjadi alternatif bagi calon yang akan melangkah di dunia politik.

“Big data bisa melakukan pemetaan terhadap isu daerah yang hasilnya bisa menjadi bahan kampanye dalam memberikan solusi terbaik,” ujar Gumilar.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x