DESA Asal Istri Prabu Siliwangi di Garut ini, akan Tergusur Proyek Tol Getaci, Destinasi Wisata Favorit

- 19 September 2023, 15:13 WIB
Desa di Garut ini dikenal sebagai destinasi wisata alam favorit dan memiliki sejarah desa terkait Prabu Siliwangi. Desa ini akan terdampak proyek To;l Getaci
Desa di Garut ini dikenal sebagai destinasi wisata alam favorit dan memiliki sejarah desa terkait Prabu Siliwangi. Desa ini akan terdampak proyek To;l Getaci //www.instagram.com/dre.andry//

DESKJABAR – Desa di Kabupaten Garut ini dikenal memiliki destinasi wisata alam favorit dengan hamparan kebun teh bak permadani. Desa ini akan menjadi salah satu desa di Garut yang akan terdampak proyek Tol Getaci.

Selain dikenal sebagai destinasi wisata alam favorit di Garut, desa ini juga ternyata memiliki sejarah lama yang terkait dengan keluarga Prabu Siliwangi, Raja Kerajaan Pajajaran. Sejarah itu pula yang mengaitkan dengan asal usul nama desa tersebut. Inilah desa tempat asal salah satu istri Prabu Siliwangi.

Baca Juga: BENARKAH Hari Ini Ada Saksi Kasus Subang 2021 Diperiksa? Ada Saksi yang Diusir Kapolres karena Mengintip

Desa ini merupakan salah satu dari 37 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Garut yang akan dilintasi jalan Tol Getaci. Wilayah yang akan terkena proyek jalan tol tersebut di Garut akan terbagi kedalam 2 bagian pembangunan.

Bagian pertama sebanyak 17 desa di 4 kecamatan yakni Kecamatan Kadungora, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi, masuk dalam tahap 1 proyek Tiol Getaci ruas Gedebage hingga Garut utara. Ruas ini akan menjadi priorotas pembangunan pertama yag akan berlangsung tahun 2024 hingga 2025. Hal ini sesuai dari paparan di market sounding.

Sisanya yakni sebanyak 20 desa di 3 kecamatan yakni Kecamatan Garut Kota, Karangpawitan, dan Cilawu masuk dalam tahap 2 ruas Garut utara hingga ke Ciamis. Dalam paparan di market sounding Tol Getaci, ruas ini ditargetkan pembangunannya pada 2028 hingga 2029, dengan target operasional pada tahun 2030.

Desa ini termasuk satu dari 8 desa di Kecamatan Cilawu yang lahannya akan dilalui jalan tol pertama yang mengarah ke wilayah Priangan Timur dan Jabar selatan tersebut.

Desa ini juga dikenal sebagai salah satu produsen teh terbesar di Garut. Dengan hamparan kebun teh yang rapid an membentang luas, bagaikan permadani surga dunia. Ditambah dengan udaranya yang sejuk,desa ini menjadi destinasi wisata favorit yang paling direkomendasinya.

Jaraknya sekitar 15 kilometer kea rah selatan Kota Garut untuk bisa mencapai destinasi wisata alam favorit tersebut.

Baca Juga: SIAP-SIAP Sejumlah Kecamatan akan Tergusur Rute Tol Lingkar Selatan Bandung, Terhubung Tol Getaci di Ruas Ini

 Di tempat wisata ini, pengunjung selain isa menikmati pesona keindahan alamnya, juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti warung, tempat parkir luas, tempat spor foto yang instagramabel, gazebo, hingga camping area.

Sejarah Asal Usul Nama Desa

Desa yang dimaksud sebagai tempat wisata alam favorit tersebut adalah Desa Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Garut. Desa ini tidak alam lagi akan tergusur sebagian wilayahnya karena terkena proyek jalan Tol Getaci.

Sampai saat ini sendiri, belum ada kegiatan proses pembebasan lahan di Desa Dayeuhmanggung, karena wilayah ini masuk dalam Tahap 2 proyek Tol Getaci. Saat ini sendiri, fokus pembebasan lahan berada di Tahap 1 yakni ruas Gedebage (Kota Bandung) hingga Kecamatan Banyuresmi (Garut).

Ternyata desa ini memiliki sejarah menarik terkait asal usul pemberian nama Dayeuhmanggung. Ternyata hal ini terkait dengan Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.

Mengutip dari laman dayeungmanggung.com, sebagai daerah penghasil teh terbesar di Garut, Desa Dayeuh Manggung juga menyimpan kisah panjang tentang asal muasal penamaannya. Desa Dayeuh Manggung berada di Kecamatan Cilawu,Kabupaten Garut, yang kini dijadikan sebagai "main gate" bagi para pendaki yang hendak ke Gunung Cikuray.

Menurut sejarahnya, pada masa Kerajaan Dayeuh Luhur, desa ini masih merupakan kawasan hutan lebat yang kemudian oleh Prabu Liman Sanjaya dijadikan sebagai “babakan pidayeuheun” atau daerah bakal perkotaan.

Baca Juga: Pengumuman CPNS! Formasi PPPK Instansi BPIP , Inilah Syarat, Jadwal dan Cara Daftar di sscasn.bkn.go.id

Asal penamaan Dayeuh Manggung sendiri, berawal dari Aki Panyumpit, seorang pembantu Raja beranama Prabu Layaran Wangi atau biasa dikenal dengan Prabu Siliwangi yang bertahta di Kerajaan Pakuan Raharja.

Suatu saat Aki Panyumpit ditugaskan untuk melakukan perburuan ke sebuah hutan sebelah timur.  Ketika sampai di puncak hutan, ia mencium aroma dari arah Sungai Cipancar. Saat didekati ternyata di situ dia melihat  seorang puteri cantik yang diketahui bernama Puteri Rambut Kasih.

Aki Panyumpit kemudian kembali ke istana dan menceritakan kabar tersebut kepada sang raja, Prabu Siliwangi. Setelah mendengar cerita tersebut, Prabu Siliwangi rupanya merasa jatuh cinta. Prabu Siliwangi kemudian memutuskan untuk meminang sosok puteri cantik tersebut.

Prabu Siliwangi kemudian mengusut Gajah Manggala, Arya Gajah, dan sejumlah pengiring untuk menyampaikan lamarannya ke Balubur Limbangan. Mendengar kabar tersebut, keluarga Puteri Rambut Kasih menyambut mereka dengan baik. Para utusan Prabu Siliwangi kemudian mengabarkan kepada rajanya bahwa lamaran diterima oleh sang puteri.

Dari pernikahan dengan puteri cantik tersebut, mereka dikaruniai anak yang diberi nama Pangeran Basudewa dan Pangeran Liman Sanjaya.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa 19 September 2023, Simak Daftarnya

Setelah dewasa, Pangeran Basudewa diangkat menjadi penguasa di Balubur Limbangan dengan gelar Prabu Basudewa, sedangkan Pangeran Liman Sanjaya diangkat menjadi penguasa di daerah Dayeuhluhur bagian selatan dengan gelar Prabu Liman Sanjaya.

Prabu Liman Sanjaya kemudian membuka lahan baru dan membuat “babakan pidayeuheun”, lama kelamaan tempat itu berkembang menjadi sebuah kota yang diberi nama Dayeuh Manggung. Kala

itu Dayeuh Manggung terkenal karena keahlian masyarakatnya dalam membuat kain tenun yang

sangat indah, juga produk akar wangi yang mampu mencapai pasamancanegara.

Masyarakat Dayeuh Manggung juga ternal dengan karakternya yang kaya akan inovasi di berbagai pengembangan usaha, seperti pertanian, peternakan, perikanan dan industri perdesaan. ***

Ingin mengetahui berita Tol Getaci lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah