DESKJABAR - SD Ar Rafi mendorong siswanya untuk mengurangi produksi sampah. Diantaranya membawa bekal dari rumah dan menggunakan kotak makanan sendiri untuk jajan di kantin sekolah.
Siswa juga diperkenalkan untuk memilah sampah sekolah ke dalam kategori sampah organik, sampah anorganik, dan residu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, tidak heran jika SD Ar Rafi menjadi sekolah yang memperoleh status Adiwiyata. Yaitu sekolah yang peduli terhadap lingkungan sehat, bersih dan asri.
Koordinator Adiwiyata SD Ar Rafi, Diny Hidayanti mengatakan, sekolahnya sudah lama menerapkan program klasifikasi sampah ini.
Baca Juga: Yuk Wargi Bandung Jaga Lingkungan, Jangan Buang Sampah ke Sungai
“Kami di kelas sudah ada sampah daur ulang setiap pekan akan diambil dan ditimbang dan dimasukan ke bank sampah. Untuk bank sampah sudah mulai dari 2016 dan sudah ada sampah terpilahnya,” jelasnya.
Untuk pengelolaan sampah organik, sejak Februari 2022 lalu sekolah menerapkan sisa sampah dimasukkan ke loseda (pipa berdiameter 120 cm yang digunakan untuk membuang sampah sisa dapur ke tanah).
“Sampah organik sisa makanan dimasukan ke dalam loseda. Tapi tahun pelajaran ini sisa makanan kami berikan ke petani bebek,” ucapnya.
Sedangkan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) telah dilaksanakan sejak tahun 2018.