DESA di Kabupaten Bandung Tempat Pembuangan Mayat Ini, 2 Persen Lahannya Tergusur Proyek Tol Getaci

- 1 September 2023, 08:46 WIB
Patok kuning tertancap di sawah di Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Sampai saat ini warga menunggu kepastian pembayaran UGR proyek Tol Getaci.
Patok kuning tertancap di sawah di Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Sampai saat ini warga menunggu kepastian pembayaran UGR proyek Tol Getaci. /YouTube Kang Tamim Channel/

DESKJABAR – Proyek Tol Getaci nantinya akan melintasi sebuah desa di Kabupaten Bandung, yang zaman dulu dikenal sebagai tempat pembuangan mayat. Sekitar 2 persen lahannya tergusur proyek jalan tol tersebut. Sayangnya, hingga saat ini warga yang lahannya tergusur belum mendapatkan kepastian jelas kapan uang ganti rugi mereka dibayar.

Desa yang berdiri sejak tahun 1930 ini, dulu dikenal sebagai tempat pembuangan mayat dan kini desa ini terdampak proyek jalan Tol Getaci yang akan melintasinya. Sekitar 2 persen lahannya akan tergusur. Sayangnya, warga yang lahannya tergusur, sampai saat ini menunggu kepastian pembayaran uang ganti rugi atau UGR.

Baca Juga: PROYEK Tol Getaci Terbaru, Pelaksanaan Lelang Mundur Lagi, INI Penjelasan Kementerian PUPR

Desa ini berada di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, dan menjadi salah satu dari 6 desa di kecamatan ini yang akan dilewati jalan Tol Getaci.

Lahan di desa ini masuk dalam proyek Tol Getaci di Tahap 1 di ruas Gedebage hingga Garut utara. Saat ini proses pembebasan lahan sendiri sudah mencapai Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut yang merupakan kecamatan terujung di ruas tersebut.

Namun hingga saat ini warga di desa ini seperti dalam masa penantian panjang karena hingga saat ini kepastian jadwal pembayaran UGR kepada warga yang lahannya tergusur proyek jalan tol tersebut, belum ada.

Tempat Pembuangan Mayat dan 6 Makam Keramat

Desa pembuangan mayat yang lahannya akan tergusur proyek Tol Getaci yang dimaksud adalah Desa Cihanyir di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Mengutip dari laman p2k.stekom.ac.id, Desa Cihanyir berdiri pada tahun 1930. Desa ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Cicalengka.

Desa Cihanyir mengandung arti CI artinya air, HANYIR artinya bau amis. Jadi Cihanyir mengandung artinya Air Bau Amis. Dinamakan Cihanyir karena menurut sejarahnya, di zaman penjajahan Belanda, tempat ini merupakan tempat pembuangan mayat.

Waktu itu banyak orang yang di bunuh ketika zaman penjajahan Belanda dan mayatnya kemudian dibuang didaerah ini, yang kemudian diberi nama Cihanyir.

Baca Juga: TERKINI Kasus Subang 2021, Jelang Diperiksa Polda Jabar, Danu Tiba di Bandung Sejak Jam 12 Malam

Di Desa Cihanyir juga terdapat 6 makam yang dianggap keramat oleh masyarakatnya yang dijadikan sebagai situs budaya yakni :

-Situs Embah Raja Paduni

-Situs Embah Adeug Sabar + Embah Adeug Sima

-Situs  Embah Goong

-Situs Embah Baung Tunggal

-Situs Embah Jangkung

-Situs Embah Angling Kusumah

Penantian Panjang UGR

Desa Cihanyir merupakakan salah satu dari 6 desa di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung yang lahannya terdampak proyek Tol Getaci.

Adapun desa-desa yang terkena proyek Tol Getaci adalah :

1.Desa Srirahayu. Kecamatan Cikancung : 10,35 Ha

2.Desa Mekarlaksana, Kecamatan Cikancung : 10,64 Ha

3.Desa Ciluluk, Kecamatan Cikancung : 20,63 Ha

4.Desa Cikancung, Kecamatan Cikancung : 15,53 Ha

5.Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung : 3,27 Ha

6.Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung : 8,47 Ha

Dengan luas lahan di Desa Cihanyir yang tergusur proyek jalan Tol Getaci sebesar 8,47 hektare, ini hampir setara dengan sekitar 2 persen dari luas lahan Desa Cihanyir.

Baca Juga: Atasi Darurat Sampah, Ema Sumarna Siapkan Lahan Sementara

Dari data desa, Desa Cihanyir memiliki luas areal mencapai 440 hektare dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 7.000 penduduk.

Sayangnya, dari 8,47 hektare lahan di Desa Cihanyir yang terdampak proyek calon jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut, hingga saat ini penyelesaiannya belum kelar. Warga seperti dalam penantian panjang untuk bisa menrima tranferan UGR.

Ketidakpastian jadwal pembayaran UGR di Desa Cihanyir ini sering dipertanyakan di kolom komentar Kanal YouTube Nirwati Channel yang rajin menayangkan informasi tentang proyek Jalan Tol Getaci. Seringkali ada warga Cihanyir yang mempertanyakan kepastian jadwal proses pembebasan lahan di desa tersebut.

Padahal Desa Mekarlaksana di Kecamatan Cikancung sudah terlebih dahulu menerima pembayaran UGR. Sementara sejumlah desa lainnya sudah melaksanakan musyawarah UGR. Padahal, tahapan proses awal pembebasan lahan di Desa Cihanyir sudah dilakukan sekitar awal tahun 2023.

“Sayangnya, saat warga Desa Mekarlaksana yang lahannya terkena proyek jalan tol tersebut, tetangga mereka yakni warga di Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung mempertanyakan ketidakjelasan proses pembebasan lahan di desa mereka. Sebab, sudah 5 bulan mereka menunggunya,” ujar salah seorang netizen di kolom komentar kanal YouTuber Nirwati Channel yang tayang pada 16 Juni 2023.***

Ingin mengetahui berita Tol Getaci lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah