Bangunan PTPN VIII Ikon di Dago Bandung Ini Terancam Musnah, Sejarah Kejayaan Perkebunan Teh

- 21 Agustus 2023, 09:29 WIB
Bangunan milik PTPN VIII di Dago Bandung eks kantor diteksi PTP XIII, Minggu, 20 Agustus 2023.
Bangunan milik PTPN VIII di Dago Bandung eks kantor diteksi PTP XIII, Minggu, 20 Agustus 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

 

Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, Budhi H Tresnadi, yang dikonfirmasi DeskJabar, membenarkan kabar tersebut. “Bukan disewa, hanya KSO (kerjasama operasional). Sepertinya akan ada renovasi. Soal berapa lama KSO itu, belum dilihat lagi soal perjanjian kerjasamanya,” ujarnya.

Baca Juga: Di Subang, Dua Perkebunan Teh PTPN VIII Kini Kerjasama Operasional Swasta

Komentar pemerhati dan catatan sejarah  

Berdasarkan catatan DeskJabar, bangunan eks PTP XIII tersebut sebenarnya bukan lagi peninggalan zaman kolonial Belanda. Sebab sudah direnovasi pada tahun 1970-an, ketika zaman masih bernama PT Perkebunan XIII (persero) yang merupakan salah satu ikon kejayaan perkebunan teh Indonesia.

Namun berdasarkan dokumentasi Nedelands Instituut voor Militaire Historie Belanda pada lokasi itu, bangunan bersangkutan sudah ada sejak tahun 1922. Dokumentasi dari Departemen Pertanian Indonesia, sampai awal tahun 1970-an, bangunan peninggalan eks kolonial Belanda yang menjadi kantor direksi PTP XIII itu masih utuh.

 

Ada pun PT Perkebunan XIII (persero) atau disingkat PTP XIII, sudah tidak ada lagi sejak tahun 1996. Sebab, PTP XIII, bersama PTP XII, dan PTP XI sudah dimerger menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII atau disingkat PTPN VIII, pada tahun 2023 ini sedang berproses berubah lagi menjadi PT Sinergi Aset Nusantara yang merupakan sub holding bentukan holding BUMN Perkebunan.

Banyak kalangan pemerhati dan pelaku usaha perkebunan, memahami tujuan pembentukan PT Sinergi Aset Perkebunan Nusantara bertujuan memperbaiki kondisi usaha sejumlah PTPN. Tetapi dibalik itu, banyak pula yang mengkhawatirkan resikonya, karena unit perkebunan dan bangunan-bangunannya cenderung berorientasi aset.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah