Bukit Salam Dibelah Dua
Pada 8 Desember 2011 dilaksanakan groundbreaking pembangunan Jalan Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 kilometer. Proyek ini dibangun di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan selesai serta diresmikan di era Presiden Jokowi pada Juni 2015.
Sebenarnya proyek Tol Cipali ini telah dimulai pada masa akhir kepemimpinan Presiden Soeharto yakni pada akhir 1996. Namun, proyek ini dihentikan atas permintaan IMF ketika terjadi Krisis Ekonomi 1997-1998 di Indonesia.
Saat penghentian proyek Tol Cipali, progresnya baru sampai tahap pembebasan lahan, yaitu sekitar 20% dari total lahan yang dibutuhkan. Akhirnya, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono proyek ini diteruskan dan rampung pada masa Presiden Joko Widodo.
Saat pembangunan jalan Tol Cipali, di Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, jalur jalan terkendala dengan keberadaan Gunung Salam.
Akhirnya bukit salam itu mampu dibelah dua dengan meninggalkan tebing setinggi 40 meter dengan panjang sekitar 300 meter, untuk memuluskan jalur jalan tol Cipali menembus bukit tersebut.
Gunung Salam yang sudah cukup dikenal masyarakat sekitar tersebut akhirnya hilang dari peta gunung dan perbukitan di Jawa Barat. Bukit ini sudah terbelah dua yang meningalkan dua bukit yang saling mengapit jalur Tol Cipali di kilometer 181 dan 182.
Mitos Batu Bleneng
Jika anda menggunakan jalan Tol Cipali dari arah Cikampek/Jakarta menuju ke Palimanan, tepat di kilometer 181 dan 182, di sisi sebelah kanan akan terlihat tebing setinggi 40 meter di sisi jalan tol. Namun titik perhatian bukan pada tebingnya, melainkan ada sebongkah batu besar menjulang tinggi dan berdiri kokoh di pinggir jalan tol.
Saat pembelahan Bukti Salam untuk kepentingan jalur Tol Cipali, sejumlah mitos menyertai kebaradaan Batu Bleneng.